
Elon Musk Resmi Tinggalkan Gedung Putih, Fokus Kembali ke Tesla
Rekam Digital , Surabaya – Elon Musk, tokoh teknologi ternama sekaligus CEO Tesla dan SpaceX, secara resmi mengumumkan bahwa dirinya telah mundur dari peran aktif dalam pemerintahan Presiden Donald Trump. Musk sebelumnya menjabat sebagai kepala Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE), lembaga baru yang dibentuk pada awal 2025 untuk merampingkan birokrasi dan memangkas anggaran pemerintah federal.
Keputusan ini diumumkan Musk dalam wawancara eksklusif dengan Fox News pada Kamis malam, 2 Mei 2025. Dalam pernyataannya, Musk mengatakan bahwa dirinya akan kembali memfokuskan perhatian penuh pada Tesla dan proyek-proyek teknologi lainnya. “Saya pikir saya telah memberikan kontribusi yang cukup, dan sekarang saatnya kembali ke dunia teknologi,” ujar Musk.
Fokus ke Tesla dan Tantangan Finansial
Musk mengakui bahwa Tesla saat ini menghadapi sejumlah tantangan finansial, termasuk penurunan penjualan global dan tekanan dari pesaing Tiongkok. Keputusannya untuk mundur dari Gedung Putih didorong oleh kebutuhan untuk menstabilkan kembali perusahaan tersebut. “Saya tidak bisa membagi fokus saya terlalu banyak. Tesla sedang dalam momen penting,” kata Musk.
Dalam beberapa bulan terakhir, saham Tesla sempat mengalami penurunan akibat ketidakpastian pasar dan kritik terhadap keterlibatan Musk dalam urusan pemerintahan. Banyak investor mendesak agar Musk kembali turun tangan langsung di Tesla untuk memulihkan kinerja bisnis perusahaan.
Peran Kontroversial di DOGE
Selama menjabat sebagai kepala DOGE, Elon Musk mengklaim telah membantu pemerintah menghemat lebih dari 160 miliar dolar AS dengan memangkas anggaran lembaga-lembaga federal yang dianggap tidak efisien. Namun, klaim ini menuai kontroversi dan dipertanyakan oleh banyak analis anggaran. Beberapa menyebut bahwa penghematan tersebut bersifat jangka pendek dan berisiko mengganggu layanan publik esensial.
Meskipun tidak pernah memiliki kantor tetap di dalam Gedung Putih, Musk bekerja dari Gedung Eksekutif Eisenhower, yang terletak di kompleks pemerintahan pusat. Ia juga sering terlihat menghadiri rapat kabinet sebagai penasihat tidak resmi Presiden Trump dalam isu efisiensi, teknologi, dan inovasi.
Hubungan dengan Trump dan Isu Politik
Kedekatan Musk dengan Trump juga menjadi isu politik yang hangat. Sebagian pendukung Trump menganggap Musk sebagai simbol penggabungan kekuatan sektor swasta dan pemerintah. Namun, kritikus menilai bahwa peran Musk terlalu besar bagi seseorang yang tidak terpilih secara demokratis dan dapat menciptakan preseden berbahaya bagi sistem pemerintahan.
Beberapa kelompok sipil dan organisasi lingkungan juga memprotes kebijakan efisiensi ala Musk yang dianggap terlalu “korporatis” dan tidak memedulikan dampaknya terhadap rakyat kecil.
Masa Depan DOGE dan Musk
Musk menyatakan bahwa meskipun ia mundur dari peran aktif, ia tetap akan menjadi penasihat strategis untuk DOGE dalam kapasitas informal. Ia berharap program efisiensi tetap dilanjutkan oleh pemimpin baru yang ditunjuk oleh Presiden Trump.
Di sektor swasta, Musk dikabarkan akan segera meluncurkan strategi baru untuk Tesla dan SpaceX, serta memperkuat kepemimpinan perusahaan dalam teknologi energi dan antariksa.
APLIKASI PENGHASIL UANG TERCEPAT 2025
Baca juga : Chile Akhiri Peringatan Dini Tsunami Usai Gempa M 7,4