
Chile Akhiri Peringatan Dini Tsunami Usai Gempa M 7,4
Rekam Digital , Surabaya – Pemerintah Chile secara resmi mengakhiri status peringatan dini tsunami pada Jumat malam waktu setempat, setelah gempa bumi berkekuatan Magnitudo 7,4 mengguncang wilayah selatan negara itu. Gempa yang terjadi pada Jumat pagi, 2 Mei 2025, memicu kepanikan di kalangan warga terutama di wilayah Magallanes dan pesisir Antartika.
Badan Seismologi Nasional mencatat bahwa pusat gempa terletak sekitar 219 km sebelah selatan Ushuaia, Argentina, dan berkedalaman 10 km. Gempa ini terasa cukup kuat di berbagai wilayah, termasuk di kota Punta Arenas, namun tidak menimbulkan kerusakan signifikan maupun korban jiwa.
Peringatan Tsunami Sempat Diterbitkan
Segera setelah gempa terjadi, pihak berwenang Chile mengeluarkan peringatan tsunami untuk sejumlah daerah pesisir, termasuk wilayah Antartika Chile. Warga di sepanjang garis pantai diminta untuk segera mengungsi ke tempat yang lebih tinggi. Proses evakuasi berjalan dengan tertib, dan masyarakat mengikuti arahan dari otoritas setempat.
Presiden Chile, Gabriel Boric, yang berasal dari wilayah Magallanes, langsung mengaktifkan sistem tanggap darurat nasional dan regional. Ia menunda jadwal kegiatan resminya untuk fokus memantau perkembangan dan memastikan keselamatan masyarakat.
Di sisi lain, pemerintah Argentina juga mengambil langkah cepat dengan menangguhkan aktivitas pelayaran di sekitar Saluran Beagle. Meskipun tidak terjadi kerusakan, langkah ini diambil sebagai tindakan preventif untuk menghindari risiko gelombang laut tinggi.
Evaluasi dan Pengakhiran Peringatan
Setelah beberapa jam pemantauan intensif terhadap kondisi laut, otoritas Chile menyatakan bahwa tidak ada indikasi peningkatan permukaan laut yang berbahaya. Berdasarkan data dari pusat pemantauan tsunami Pasifik (PTWC), ancaman tsunami dinyatakan berakhir sekitar pukul 20.30 waktu lokal.
Dengan pengumuman tersebut, warga yang sebelumnya dievakuasi diizinkan kembali ke rumah masing-masing. Namun, beberapa wilayah masih tetap dalam status siaga, terutama kawasan pesisir yang rawan gempa susulan.
Respons Pemerintah dan Masyarakat
Respons pemerintah Chile terhadap kejadian ini dinilai cepat dan terkoordinasi. Proses evakuasi dilakukan dengan efisien, dan tidak ada laporan kepanikan berlebihan. Pemerintah juga memastikan bahwa fasilitas umum, termasuk rumah sakit dan sekolah, tetap aman dan siap beroperasi kembali.
Sebanyak 11 orang di stasiun riset Antartika juga dievakuasi sebagai tindakan pencegahan. Pemerintah menegaskan bahwa keselamatan warga tetap menjadi prioritas utama, dan berbagai skenario darurat telah disiapkan sejak awal tahun sebagai bagian dari mitigasi bencana.
Kesiapsiagaan Regional
Gempa bumi ini menjadi pengingat penting bagi negara-negara di wilayah cincin api Pasifik tentang pentingnya kesiapsiagaan bencana. Chile, sebagai salah satu negara paling rawan gempa di dunia, kembali menunjukkan efektivitas sistem peringatan dini dan koordinasi antar lembaga.
Dengan situasi kini terkendali, pemerintah mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan gempa susulan dan terus mengikuti informasi dari sumber resmi.
APLIKASI PENGHASIL UANG TERCEPAT 2025
Baca juga : Muncul Kandidat Capres Korsel Usai Pemakzulan PresidenChile Antartika