
Trump Sebut Houthi di Yaman Ogah Berperang Lagi, AS Akan Setop Pengeboman
Rekam Digital , Surabaya – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengumumkan bahwa AS akan menghentikan serangan udara terhadap kelompok Houthi di Yaman. Pernyataan ini disampaikan setelah Trump mengklaim bahwa kelompok yang didukung Iran tersebut telah “menyerah” dan tidak ingin melanjutkan konflik.
Klaim “Penyerahan” Houthi
Dalam konferensi pers bersama Perdana Menteri Kanada, Mark Carney, Trump menyatakan bahwa Houthi telah menyampaikan bahwa mereka tidak ingin berperang lagi dan siap menghentikan serangan terhadap kapal-kapal di Laut Merah. “Mereka tidak ingin melanjutkan pertempuran,” ujar Trump. Namun, klaim ini dibantah oleh Houthi. Deifullah al-Shami, anggota biro politik Houthi, menilai pernyataan Trump sebagai upaya untuk “menyelamatkan muka” setelah kegagalan militer AS di Yaman.
Operasi Militer AS di Yaman
Sejak Maret 2025, AS melancarkan serangan udara besar-besaran terhadap posisi-posisi Houthi di Yaman dalam operasi yang disebut “Operation Rough Rider”. Serangan ini menargetkan sistem radar, pertahanan udara, serta situs peluncuran misil dan drone yang digunakan Houthi untuk menyerang kapal dagang dan kapal perang di Laut Merah dan Teluk Aden. Lebih dari 800 target telah dihancurkan, dengan sekitar 500 hingga 600 anggota Houthi tewas dalam serangan tersebut.
Dampak Serangan terhadap Infrastruktur
Salah satu serangan paling mematikan terjadi pada 17 April 2025, ketika AS melancarkan 14 serangan udara terhadap terminal minyak Ras Isa di Provinsi Hudaydah. Serangan ini menewaskan lebih dari 80 orang dan melukai lebih dari 170 lainnya. Terminal ini merupakan jalur utama impor dan distribusi bantuan kemanusiaan ke Yaman, sehingga serangan ini memperburuk krisis kemanusiaan di negara tersebut.
Reaksi Internasional
Meskipun Trump mengklaim bahwa penghentian serangan udara ini sebagai langkah positif, reaksi internasional beragam. Iran, yang mendukung Houthi, menyambut baik keputusan ini sebagai kemenangan diplomatik. Namun, beberapa negara Barat dan organisasi kemanusiaan menilai bahwa penghentian serangan tidak cukup untuk mengakhiri krisis di Yaman dan menuntut adanya solusi politik yang komprehensif.
Langkah Diplomatik AS ke Depan
Trump juga mengungkapkan rencananya untuk melakukan kunjungan ke Timur Tengah, termasuk ke Arab Saudi, Qatar, dan Uni Emirat Arab. Kunjungan ini bertujuan untuk membahas dinamika keamanan regional dan pengaruh Iran di kawasan tersebut. Selain itu, Trump menekankan pentingnya menjaga kebebasan navigasi di jalur-jalur perdagangan internasional dan memperingatkan Iran agar tidak mendukung kelompok-kelompok militan yang mengancam stabilitas kawasan.
APLIKASI PENGHASIL UANG TERCEPAT 2025
Baca juga : Senyum Friedrich Merz Usai Terpilih Jadi Kanselir Jerman