
Thailand Darurat Militer 8 Distrik Perbatasan Kamboja
Rekam Digital ,Surabaya, – Pemerintah Thailand secara resmi menetapkan status darurat militer di delapan distrik di wilayah timur yang berbatasan langsung dengan Kamboja. Keputusan ini diumumkan pada 24 Juli 2025, menyusul bentrokan bersenjata mematikan di dekat kawasan sengketa antara kedua negara.
Langkah darurat tersebut diberlakukan di 7 distrik Provinsi Chanthaburi dan 1 distrik di Provinsi Trat. Tujuannya adalah untuk menjamin keamanan nasional setelah serangan lintas batas yang menewaskan sedikitnya 16 orang, termasuk warga sipil dan anak-anak.
Penyebab Konflik dan Lokasi Bentrokan
Bentrokan dipicu oleh ketegangan lama di sekitar situs warisan budaya Candi Preah Vihear dan Ta Muen Thom, yang diklaim oleh kedua negara. Pada 23 Juli malam, tembakan artileri dan roket dilaporkan menghantam wilayah Thailand, disusul oleh serangan balasan dari militer Thailand dengan dukungan udara terbatas.
Pemerintah Thailand menuduh Kamboja melakukan agresi militer terlebih dahulu. Sebaliknya, pihak Kamboja menuduh Thailand melanggar wilayah udara dan darat mereka.
Dampak terhadap Warga Sipil
Bentrokan tersebut berdampak besar terhadap penduduk sipil di wilayah perbatasan:
-
Lebih dari 100.000 warga dari 80 desa dilaporkan telah mengungsi ke lokasi aman.
-
Fasilitas umum seperti sekolah, rumah sakit, dan pasar tradisional ikut terkena dampak.
-
Pemerintah Thailand mengaktifkan tenda darurat, dapur umum, dan pos kesehatan keliling untuk mendukung pengungsi.
Tujuan Darurat Militer
Menurut juru bicara militer Thailand, darurat militer diterapkan untuk:
-
Mengontrol pergerakan pasukan dan warga sipil di area konflik
-
Mengamankan logistik militer dan bantuan kemanusiaan
-
Mencegah penyusupan dan sabotase lintas perbatasan
-
Menjaga stabilitas nasional menjelang pemilu lokal
Meski situasi genting, Thailand menegaskan bahwa tindakan ini bukanlah deklarasi perang. Namun, hubungan diplomatik kedua negara saat ini dalam ketegangan tinggi, dengan Thailand telah memanggil pulang duta besarnya dari Phnom Penh.
Upaya Mediasi & Respons ASEAN
ASEAN, melalui ketua bergilir Indonesia, menyerukan gencatan senjata segera dan mengusulkan misi perdamaian regional. Namun, hingga kini, baik Thailand maupun Kamboja belum menyetujui mediasi eksternal, memilih jalur bilateral yang belum membuahkan hasil.
Imbauan bagi Masyarakat
Pemerintah Thailand meminta masyarakat untuk:
-
Menghindari perjalanan ke area perbatasan Kamboja
-
Mematuhi perintah evakuasi dari otoritas lokal
-
Tidak menyebarkan hoaks atau informasi tidak resmi di media sosial
-
Waspada terhadap aktivitas militer di sekitar wilayah konflik
APLIKASI PENGHASIL UANG TERCEPAT 2025
Baca juga : Yunani Dilanda Gelombang Panas Ekstrem, Suhu Capai 46°C