
Kacau Balau Tarif Trump, China Rangkul Amerika Latin
Rekam Digital , Surabaya – Amerika Latin kini menjadi arena persaingan baru antara dua kekuatan ekonomi dunia. Ketika Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Donald Trump kembali menerapkan tarif tinggi terhadap sejumlah negara, termasuk China, Beijing justru melihat peluang untuk memperluas pengaruhnya ke kawasan ini.
Tarif Trump: Strategi Ekonomi yang Kontroversial
Pada Januari 2025, Presiden Donald Trump kembali menjabat dan segera mengumumkan rencana untuk mengenakan tarif 25% pada barang-barang dari China, Meksiko, dan Kanada. Kebijakan ini bertujuan untuk melindungi industri dalam negeri AS dan mengurangi defisit perdagangan. Namun, langkah ini menuai kritik karena dapat meningkatkan harga barang bagi konsumen AS dan memperburuk hubungan dagang dengan negara-negara mitra.
China Memanfaatkan Peluang di Amerika Latin
Sementara AS fokus pada kebijakan proteksionis, China justru memperkuat hubungan dengan negara-negara Amerika Latin. Melalui Inisiatif Sabuk dan Jalan (Belt and Road Initiative/BRI), China menawarkan investasi infrastruktur dan kerja sama ekonomi yang menarik bagi negara-negara berkembang di kawasan ini.
Pada Mei 2025, Kolombia secara resmi bergabung dengan BRI setelah menandatangani kesepakatan dengan China. Presiden Kolombia, Gustavo Petro, menyatakan bahwa partisipasi dalam BRI akan mendorong ekspor, menarik investasi China, dan meningkatkan konektivitas Pasifik Kolombia .
Selain itu, China juga memperkuat hubungan dengan Brasil, Argentina, dan Peru melalui perjanjian perdagangan bebas yang menguntungkan kedua belah pihak. Misalnya, perdagangan antara China dan Peru mencapai $43,36 miliar pada 2024, tujuh kali lipat dari tahun 2010 .
Dampak Jangka Panjang bagi Amerika Latin
Kebijakan tarif AS memberikan dampak signifikan bagi negara-negara Amerika Latin yang bergantung pada ekspor ke AS. Sebagai respons, negara-negara ini mencari alternatif mitra dagang yang lebih stabil dan menguntungkan. China, dengan pendekatan diplomasi ekonomi yang fleksibel, muncul sebagai pilihan utama.
Selain itu, China juga menawarkan pendanaan proyek infrastruktur tanpa syarat yang ketat, berbeda dengan lembaga keuangan internasional yang sering kali memberlakukan persyaratan ketat. Hal ini membuat China semakin menarik bagi negara-negara Amerika Latin yang membutuhkan investasi besar untuk pembangunan.
Kesimpulan
Kebijakan tarif Trump yang kontroversial membuka peluang bagi China untuk memperluas pengaruhnya di Amerika Latin. Melalui investasi infrastruktur dan perjanjian perdagangan bebas, China berhasil membangun hubungan yang saling menguntungkan dengan negara-negara di kawasan ini. Sementara itu, AS harus mempertimbangkan dampak jangka panjang dari kebijakan proteksionisnya terhadap posisi ekonominya di dunia.
APLIKASI PENGHASIL UANG TERCEPAT 2025
Baca juga : AS dan China Capai Terobosan Tarif, Sepakat Tangguhkan Bea Cukai