
Rusia Jatuhkan Hukuman 18 Tahun Bui ke Tokoh Oposisi Putin
Rekam Digital , Surabaya – Pengadilan Rusia kembali menuai sorotan internasional setelah menjatuhkan hukuman penjara 18 tahun kepada Leonid Volkov, salah satu tokoh oposisi paling vokal terhadap Presiden Vladimir Putin. Volkov, yang menjalani persidangan in absentia (tanpa kehadiran), divonis bersalah atas tuduhan ekstremisme, menyebarkan informasi palsu, dan mendukung aktivitas terorisme.
Siapa Leonid Volkov?
Leonid Volkov adalah mantan ketua staf mendiang Alexei Navalny, oposisi utama Putin yang meninggal di penjara pada 2024. Volkov telah lama dikenal sebagai penggerak utama dalam jaringan oposisi Rusia di luar negeri. Ia tinggal di Lithuania sejak 2019 dan melanjutkan aktivitas politiknya dari pengasingan.
Meskipun tinggal di luar Rusia, Volkov tetap aktif mengkritik pemerintahan Putin melalui media sosial dan saluran informasi independen. Pemerintah Rusia menuduhnya sebagai penghasut kebencian dan menyebut aktivitasnya sebagai ancaman terhadap keamanan nasional.
Isi dan Dampak Putusan
Pengadilan Rusia memutuskan bahwa Volkov bersalah atas 40 dakwaan. Selain vonis 18 tahun penjara, ia juga dikenai denda sebesar 2 juta rubel (sekitar Rp370 juta) serta larangan menggunakan internet selama 10 tahun. Putusan ini memicu kecaman luas dari komunitas internasional.
Menurut pengadilan, Volkov diduga memanfaatkan platform daring untuk “membenarkan tindakan terorisme” dan “menyebarkan informasi palsu terkait operasi militer di Ukraina.”
Volkov menanggapi putusan itu dengan mengatakan, “Saya tidak terkejut. Ini adalah bentuk balas dendam politik dan upaya untuk menakut-nakuti siapa pun yang berani berbicara.”
Reaksi Dunia Internasional
Banyak organisasi hak asasi manusia mengecam vonis ini sebagai bentuk represi politik. Amnesty International menyatakan bahwa Volkov diadili karena pandangan politiknya, bukan karena tindakan kriminal. Uni Eropa dan Amerika Serikat juga telah menyuarakan kekhawatiran mereka terkait memburuknya situasi HAM di Rusia.
Hukuman terhadap Volkov bukanlah kasus pertama. Sebelumnya, beberapa pengacara, aktivis, dan jurnalis yang berafiliasi dengan Navalny juga ditangkap dan dipenjara.
Apa Arti Vonis Ini bagi Masa Depan Oposisi?
Vonis ini menandai babak baru dalam represi terhadap oposisi Rusia. Pemerintah tampaknya ingin mengirim pesan keras kepada para pembangkang, baik di dalam maupun luar negeri, bahwa kritik terhadap Kremlin tidak akan ditoleransi.
Namun, para pengamat politik menyebut bahwa langkah semacam ini justru dapat memperkuat solidaritas internasional terhadap gerakan oposisi Rusia.
Kesimpulan
Vonis 18 tahun penjara terhadap Leonid Volkov menunjukkan upaya berkelanjutan pemerintah Rusia dalam menekan oposisi politik. Meskipun menghadapi hukuman berat, Volkov tetap bersuara dan menyatakan bahwa perjuangan untuk demokrasi di Rusia belum berakhir. Kasus ini menjadi simbol penting dari krisis kebebasan sipil di negara tersebut.
APLIKASI PENGHASIL UANG TERCEPAT 2025
Baca juga : Manchester United Incar Viktor Gyökeres