
Quartararo di Antara Patah Hati dan Secercah Harapan
Rekam Digital , Surabaya – Fabio Quartararo, pembalap andalan Monster Energy Yamaha, menjalani musim 2025 dengan emosi campur aduk. Di satu sisi, ia menampilkan performa luar biasa saat kualifikasi, namun di sisi lain, hasil balapannya masih jauh dari harapan. Sebuah kisah penuh dinamika, antara patah hati karena kegagalan teknis dan secercah harapan dari pole position spektakuler.
Yamaha Tunjukkan Kemajuan, Tapi Belum Cukup
Quartararo mengawali tahun dengan perasaan optimis usai memperpanjang kontrak hingga 2026. Ia menyebut peningkatan Yamaha kali ini adalah yang terbesar dalam lima tahun terakhir. Mesin YZR-M1 diklaim lebih responsif, dan tim menunjukkan kerja keras untuk kembali ke jajaran teratas MotoGP.
Namun, performa motor belum stabil. Di GP Thailand, Quartararo kesulitan mendapatkan grip, membuatnya hanya finis di posisi ke-15. Ia bahkan menyebut itu sebagai salah satu balapan terburuk musim ini.
Pole Position Berturut-turut: Harapan Mulai Muncul
Terlepas dari inkonsistensi performa saat balapan, Quartararo tampil mengesankan di sesi kualifikasi. Ia merebut tiga pole position beruntun di Jerez, Le Mans, dan Silverstone — termasuk mencetak rekor lap tercepat di Silverstone dengan 1 menit 57,233 detik.
Momentum ini sempat membangkitkan harapan Yamaha, hingga akhirnya datang kekecewaan besar di GP Inggris.
Patah Hati di Silverstone: Gagal Finis Saat Memimpin
Di Silverstone, Quartararo memimpin balapan dengan kecepatan dominan. Namun harapan itu pupus ketika motornya mengalami kerusakan pada perangkat ride-height, memaksanya mundur dari balapan saat posisi terdepan sudah di tangan. Marco Bezzecchi dari Aprilia akhirnya keluar sebagai pemenang, sementara Yamaha kembali menelan pil pahit.
Masa Depan: Bertahan atau Pindah?
Dalam wawancara baru-baru ini, Quartararo mengisyaratkan bahwa jika proyek Yamaha tak berkembang, ia siap membuka pintu untuk pindah ke tim lain. Ia tidak ingin terus “membalap untuk bertahan hidup”, melainkan ingin menang secara konsisten. Dengan Ducati dan Honda yang sudah punya line-up solid, opsi untuk pindah bisa jadi terbatas.
Kesimpulan: Antara Kekecewaan dan Keyakinan
Musim MotoGP 2025 belum usai, namun jelas bahwa Fabio Quartararo berada dalam situasi yang sulit. Ia tampil cepat, tapi Yamaha belum mampu memberikan dukungan teknis penuh agar performanya stabil. Jika tidak ada perubahan signifikan dalam beberapa seri ke depan, bukan tidak mungkin Quartararo akan mempertimbangkan masa depannya di luar Yamaha.
APLIKASI PENGHASIL UANG TERCEPAT 2025
Baca juga : Jorge Martín Resmi Tinggalkan Aprilia Usai MotoGP 2025