
Komentar Menlu AS Soal Tragedi Tiananmen Bikin China Marah
Rekam Digital , Surabaya – Pada peringatan ke-36 Tragedi Tiananmen, Menlu AS Marco Rubio mengungkapkan rasa hormatnya kepada para korban dan mengecam keras tindakan represif Partai Komunis China (PKC). Dalam pernyataannya, Rubio menyebut peristiwa tersebut sebagai “pembantaian penuh” dan menekankan bahwa dunia tidak akan melupakan peristiwa tersebut. Ia juga mengkritik upaya PKC untuk menutupi kejadian tersebut dan menekan mereka yang mencari keadilan.
Reaksi Keras Beijing terhadap Pernyataan AS
Pernyataan Rubio memicu reaksi keras dari Beijing. Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning, menyebut komentar tersebut sebagai “distorsi jahat terhadap fakta sejarah” dan “campur tangan serius dalam urusan dalam negeri China”. China menegaskan bahwa pernyataan tersebut tidak dapat diterima dan menuntut agar AS menghormati kedaulatan China.
Ketegangan dalam Hubungan AS-China
Insiden ini menambah daftar panjang ketegangan dalam hubungan antara AS dan China. Sebelumnya, AS telah mengkritik catatan hak asasi manusia China, termasuk perlakuan terhadap etnis Uighur di Xinjiang dan penindasan terhadap protes di Hong Kong. China, di sisi lain, menuduh AS melakukan campur tangan dalam urusan dalam negerinya dan menyebarkan informasi palsu.
Peringatan Global dan Penekanan di Dalam Negeri
Di luar China, berbagai negara dan organisasi internasional memperingati Tragedi Tiananmen. Di Taiwan, Presiden Lai Ching-te memuji keberanian para demonstran dan menekankan pentingnya menjaga kebenaran sejarah. Namun, di dalam China, peringatan tersebut dilarang keras. Di Beijing dan Hong Kong, otoritas memberlakukan pengamanan ketat dan sensor untuk mencegah peringatan publik. Kelompok Tiananmen Mothers kembali menyerukan pertanggungjawaban atas peristiwa tersebut.
Kesimpulan
Komentar Menlu AS Marco Rubio mengenai Tragedi Tiananmen ke-36 menyoroti perbedaan pandangan yang tajam antara AS dan China terkait peristiwa tersebut. Sementara AS menekankan pentingnya mengingat dan mengakui sejarah, China menanggapi dengan tegas, menuduh AS mencampuri urusan dalam negerinya. Insiden ini mencerminkan kompleksitas hubungan internasional dan tantangan dalam menghadapi perbedaan pandangan sejarah.
APLIKASI PENGHASIL UANG TERCEPAT 2025
Baca juga : Diskriminasi di Jerman Semakin Meningkat