
1.640 Hektar Hutan Terbakar di Spanyol Akibat Cuaca Panas
Rekam Digital ,Surabaya, – Cuaca panas ekstrem kembali memicu bencana lingkungan besar di Spanyol. Hingga pertengahan September 2025, tercatat lebih dari 1.640 hektar hutan terbakar di beberapa wilayah, terutama di kawasan barat dan utara negara tersebut.
Menurut laporan otoritas kebencanaan Spanyol dan sistem pemantauan kebakaran EFFIS (European Forest Fire Information System), suhu tinggi yang disertai angin kencang dan kelembapan rendah mempercepat penyebaran api.
Penyebab Utama Kebakaran
Kondisi cuaca musim panas yang ekstrem menjadi faktor utama dalam kebakaran hutan kali ini. Beberapa elemen pemicu antara lain:
-
Suhu udara mencapai 43°C di beberapa wilayah.
-
Kelembapan rendah, kurang dari 15%.
-
Angin kencang mempercepat penyebaran api ke area yang sulit dijangkau.
-
Tanah kering dan vegetasi mati menjadi bahan bakar alami api.
Lokasi Terparah
Kebakaran terbesar terjadi di wilayah:
-
Castilla y León
-
Galicia
-
Extremadura
Area tersebut dikenal memiliki hutan lebat dengan topografi sulit, menyulitkan proses evakuasi dan pemadaman.
Dampak Ekologis
Kebakaran ini berdampak besar terhadap lingkungan:
-
Hilangnya habitat alami bagi burung dan mamalia kecil
-
Potensi erosi karena hilangnya vegetasi penahan tanah
-
Pencemaran udara akibat asap pekat
-
Ancaman terhadap spesies endemik
Ahli lingkungan menyatakan bahwa pemulihan ekosistem bisa memakan waktu bertahun-tahun, tergantung tingkat kerusakan tanah dan keanekaragaman hayati setempat.
Langkah Penanganan
Pemerintah Spanyol telah mengerahkan:
-
12 helikopter pemadam
-
5 pesawat pengangkut air
-
Ratusan personel pemadam dan relawan
-
Tim SAR untuk mengantisipasi evakuasi warga
Sementara itu, sistem peringatan dini kebakaran hutan juga telah diaktifkan di 10 provinsi rawan.
Imbauan Pemerintah
Pemerintah meminta masyarakat untuk:
-
Menghindari aktivitas pembakaran terbuka
-
Tidak merokok di area terbuka atau hutan
-
Melapor jika melihat titik api kecil sebelum meluas
Perubahan Iklim Jadi Ancaman Nyata
Para ahli iklim memperingatkan bahwa gelombang panas dan kekeringan ekstrem seperti ini akan semakin sering terjadi akibat perubahan iklim global. Spanyol, seperti negara Mediterania lainnya, berada di garis depan risiko ini.
Baca juga : Israel Resmi Gunakan Senjata Laser Iron Beam untuk Tembak Jatuh Rudal