
Israel Resmi Gunakan Senjata Laser Iron Beam untuk Tembak Jatuh Rudal
Rekam Digital ,Surabaya, – Pada pertengahan September 2025, Kementerian Pertahanan Israel secara resmi mengumumkan bahwa sistem senjata laser terbaru mereka, Iron Beam, siap digunakan secara operasional. Sistem ini menjadi tonggak penting dalam teknologi pertahanan udara modern, karena mampu menembak jatuh rudal, drone, dan mortir dengan biaya sangat rendah.
Iron Beam menjadi senjata laser pertama yang secara nyata digunakan dalam sistem pertahanan aktif sebuah negara.
Apa Itu Iron Beam?
Iron Beam adalah sistem senjata berbasis laser berdaya tinggi (sekitar 100 kW) yang dikembangkan oleh Rafael Advanced Defense Systems. Sistem ini dirancang untuk menghancurkan ancaman di udara seperti:
-
Rudal jarak pendek
-
Drone kamikaze
-
Mortir
-
Roket kecil
Berbeda dengan sistem seperti Iron Dome yang menggunakan rudal penangkal (interceptor), Iron Beam menembakkan sinar laser untuk membakar target hingga hancur — tanpa proyektil fisik.
Keunggulan Iron Beam: Murah, Cepat, dan Akurat
✅ Biaya Per Tembakan Rendah
Jika satu rudal interceptor bisa menghabiskan biaya hingga USD 50.000, maka Iron Beam hanya memerlukan beberapa dolar per tembakan.
✅ Waktu Reaksi Cepat
Laser dapat mengenai target dalam hitungan detik tanpa waktu terbang, menjadikannya solusi efektif untuk ancaman mendadak.
✅ Bebas Logistik Amunisi
Tanpa rudal fisik, sistem ini tidak memerlukan suplai amunisi, sehingga cocok untuk serangan dalam jumlah besar seperti serbuan drone.
Tantangan Teknologi Laser
Meskipun menjanjikan, Iron Beam bukan tanpa kelemahan. Beberapa tantangan teknis masih harus dihadapi:
-
Cuaca Buruk Mengurangi Efektivitas
Hujan, kabut, atau debu bisa membelokkan atau melemahkan sinar laser. -
Jangkauan Terbatas
Iron Beam hanya efektif dalam jangkauan beberapa kilometer — tidak seperti rudal yang bisa menempuh puluhan kilometer. -
Konsumsi Energi Tinggi
Sistem ini membutuhkan sumber daya listrik besar dan pendinginan cepat untuk menjaga kestabilan laser saat digunakan terus-menerus.
Siap Tempur di Tahun 2025
Dalam pengujian yang dilakukan di Gurun Negev, Iron Beam berhasil:
-
Menghancurkan drone musuh dengan presisi tinggi
-
Menembak jatuh roket kecil dan mortir dalam berbagai kondisi
-
Memberi respon real-time terhadap ancaman berkecepatan tinggi
Israel menyatakan sistem ini akan segera diintegrasikan ke dalam jaringan pertahanan nasional, mendampingi Iron Dome, David’s Sling, dan Arrow sebagai lapisan pertahanan berlapis (multi-layered).
Dampak Strategis: Revolusi Sistem Pertahanan Udara?
Dengan Iron Beam, Israel menandai era baru pertahanan berbasis energi terarah (directed energy weapon). Senjata ini:
-
Lebih ekonomis untuk menghadapi ancaman berskala besar
-
Sulit dikalahkan dengan taktik rudal murah atau drone swarm
-
Memberikan keunggulan taktis di kawasan Timur Tengah yang penuh ketegangan
Tak hanya untuk pertahanan, teknologi ini juga membuka kemungkinan ekspor militer strategis ke negara-negara sekutu seperti AS, India, dan Eropa.
Baca juga : Demo Besar di Prancis, AS Ingatkan Warganya Tetap Waspada