
Kantor Federasi Sepakbola Palestina Diserang Israel
Rekam Digital ,Surabaya, – Pada 18 Juni 2025, pasukan militer Israel melancarkan serangan ke kantor pusat Federasi Sepakbola Palestina (PFA) yang berlokasi di Ramallah, Tepi Barat. Serangan ini menyebabkan kerusakan berat pada kantor administratif, ruang arsip, serta stadion mini yang terletak di kompleks tersebut.
Menurut laporan resmi dari PFA, tidak hanya bangunan yang rusak, tetapi juga dokumentasi penting dan perlengkapan latihan atlet junior hancur. Sejumlah staf mengalami luka-luka akibat pecahan peluru dan puing bangunan.
FIFA dan Dunia Sepakbola Bereaksi Keras
Presiden PFA, Jibril Rajoub, dalam konferensi pers menyatakan bahwa serangan ini merupakan bentuk “agresi terhadap nilai-nilai sportivitas dan perdamaian”. Ia juga telah mengirim surat resmi kepada FIFA, AFC, dan Komite Olimpiade Internasional.
FIFA menyatakan keprihatinan mendalam dan sedang menelusuri potensi pelanggaran terhadap Statuta FIFA, khususnya pasal yang melarang campur tangan politik dan kekerasan dalam olahraga.
“Sepakbola harus menyatukan, bukan menghancurkan. Ini bukan hanya serangan terhadap Palestina, tapi terhadap olahraga dunia.” — Jibril Rajoub, Presiden PFA
Dampak Serangan: Atlet Terancam, Liga Domestik Terhenti
Serangan ini memicu penghentian sementara Liga Palestina. Klub-klub seperti Hilal Al-Quds dan Shabab Al-Khalil kehilangan akses ke fasilitas pelatihan. Banyak pemain muda dilaporkan trauma dan kehilangan motivasi karena tempat mereka berlatih kini menjadi puing.
Kecaman Internasional dan Harapan Tindakan Tegas
Organisasi-organisasi hak asasi manusia internasional juga mengecam serangan ini, menyebutnya sebagai pelanggaran terhadap Konvensi Jenewa dan hak atas olahraga dan pendidikan.
Komunitas sepakbola global kini mendesak FIFA untuk menjatuhkan sanksi kepada Israel, seperti yang pernah terjadi pada kasus serupa di negara lain.
Seruan Solidaritas dan Dukungan untuk Palestina
Tagar #StandWithPalestine dan #FootballForPeace viral di media sosial. Sejumlah klub besar Eropa dan pemain profesional menunjukkan solidaritas mereka. Seruan donasi untuk pembangunan kembali infrastruktur sepakbola Palestina juga terus mengalir melalui berbagai platform internasional.
Serangan terhadap Kantor Federasi Sepakbola Palestina oleh Israel pada Juni 2025 menunjukkan betapa konflik bersenjata dapat melumpuhkan dunia olahraga. Komunitas internasional diminta bertindak cepat agar nilai-nilai sportivitas dan perdamaian tetap terjaga di tengah konflik berkepanjangan.
APLIKASI PENGHASIL UANG TERCEPAT 2025
Baca juga : Trump Cabut Lebih Awal dari KTT G7, Bilang Gini