
Demo Besar di Prancis, AS Ingatkan Warganya Tetap Waspada
Rekam Digital ,Surabaya, – Ribuan demonstran memenuhi jalanan kota-kota besar di Prancis dalam gelombang protes nasional yang terjadi pada pertengahan September 2025. Dipicu oleh kebijakan penghematan pemerintah, aksi ini berkembang menjadi demo besar yang melibatkan sektor publik, pekerja, mahasiswa, hingga aktivis.
Pemerintah Amerika Serikat (AS) pun mengeluarkan peringatan resmi kepada warganya di Prancis untuk lebih waspada dan menghindari titik-titik kerusuhan.
Penyebab Demo: Kebijakan Penghematan Menuai Protes
Pemerintah Prancis berencana memangkas sejumlah anggaran besar untuk tahun fiskal 2026. Termasuk:
-
Pemangkasan subsidi layanan publik
-
Pembekuan kenaikan dana pensiun
-
Pengurangan dana pendidikan dan kesehatan
Reformasi ini memicu gerakan massa yang disebut “Bloquons Tout” (Blokir Semua), menyerukan pemogokan umum dan demonstrasi besar-besaran di seluruh negeri. Seruan ini mendapat sambutan luas dari serikat buruh, mahasiswa, hingga pekerja transportasi.
Skala Aksi: Nasional dan Terorganisir
-
18 September 2025 ditetapkan sebagai Hari Aksi Nasional.
-
Lebih dari 800.000 orang turun ke jalan di berbagai kota.
-
250+ titik aksi terkonfirmasi, termasuk di Paris, Lyon, Marseille, dan Bordeaux.
-
Transportasi publik terganggu, beberapa rute metro ditutup, dan lalu lintas dialihkan.
Pihak kepolisian mengerahkan lebih dari 80.000 personel untuk pengamanan. Drone pengawas dan unit taktis juga disiagakan untuk mencegah bentrokan dan kerusuhan.
Respons Amerika Serikat: Peringatan Tingkat Tinggi
Melalui Kedutaan Besarnya di Paris, AS mengeluarkan travel advisory:
“Warga AS di Prancis diminta meningkatkan kewaspadaan, menghindari area demonstrasi, dan mengikuti arahan dari otoritas setempat.“
Peringatan ini menyebut bahwa situasi dapat berubah cepat, dan potensi bentrokan antara demonstran dan aparat tetap ada, meski sebagian besar aksi berlangsung damai.
Dampak untuk Wisatawan dan Warga Asing
Bagi wisatawan asing, termasuk dari Indonesia, situasi ini berdampak pada:
-
Penundaan penerbangan atau kereta antarkota
-
Pembatalan tur atau layanan transportasi publik
-
Penutupan tempat wisata yang dekat dengan lokasi protes
-
Pengetatan keamanan di lokasi-lokasi ikonik seperti Menara Eiffel dan Champs-Élysées
Situasi Masih Cair, Waspada Diperlukan
Demo besar di Prancis pada September 2025 menandai ketidakpuasan rakyat terhadap kebijakan ekonomi terbaru pemerintah. AS dan negara-negara lain sudah mengeluarkan peringatan, menggarisbawahi potensi risiko bagi warga mereka.
Meski tidak semua aksi berubah menjadi anarkis, situasi tetap tidak stabil dan bisa berubah sewaktu-waktu. Warga asing dan wisatawan sangat dianjurkan untuk menghindari lokasi rawan konflik, tetap tenang, dan mengikuti informasi resmi dari otoritas lokal maupun kedutaan masing-masing.
Baca juga : Siapkah NATO Menghadapi Ancaman Perang Drone Rusia?