
Penelitian Ungkap Ada Interaksi Manusia Purba dengan Dinosaurus
Rekam Digital , Surabaya – Penelitian terbaru mengungkapkan kemungkinan mengejutkan bahwa manusia purba pernah berinteraksi secara tidak langsung dengan dinosaurus. Meskipun ilmu pengetahuan menyatakan bahwa dinosaurus punah jutaan tahun sebelum manusia muncul, temuan baru dari Brasil memberikan gambaran berbeda. Para ilmuwan menemukan jejak artistik dan geologis yang menunjukkan bahwa manusia purba kemungkinan besar melihat dan menanggapi fosil dinosaurus dalam kehidupan mereka.
Temuan Fosil dan Lukisan Purba di Brasil
Di wilayah Serrote do Letreiro, Paraíba, Brasil Timur, arkeolog menemukan lukisan batu (petroglif) yang terukir di atas batuan yang juga memuat jejak fosil dinosaurus. Petroglif ini berasal dari 9.000 hingga 2.600 tahun yang lalu, periode ketika manusia purba hidup sebagai pemburu dan pengumpul.
Jejak kaki dinosaurus tersebut berasal dari periode Cretaceous, yang berarti sudah tertanam dalam batuan selama puluhan juta tahun. Namun karena kondisi geologi yang unik, jejak-jejak itu tetap terlihat jelas hingga masa manusia purba. Inilah yang diduga menjadi pemicu munculnya karya seni yang menggambarkan bentuk-bentuk hewan besar dengan ciri menyerupai dinosaurus.
Analisis Ilmiah Terhadap Temuan
Tim ilmuwan yang mempublikasikan hasil penelitian ini percaya bahwa manusia purba tidak hidup berdampingan langsung dengan dinosaurus, tetapi mereka melihat fosil atau cetakan kaki dinosaurus yang masih tertinggal di batu. Ini menciptakan kemungkinan interaksi “tidak langsung” antara dua zaman yang sangat berbeda.
Jejak-jejak kaki dinosaurus yang ditemukan memiliki ukuran dan bentuk khas spesies theropoda, dan lukisan-lukisan di sekitar fosil menggambarkan bentuk hewan besar berkaki dua dengan ekor panjang. Lukisan-lukisan tersebut diperkirakan memiliki makna simbolis atau spiritual dalam budaya manusia purba.
Makna Budaya dan Religius
Peneliti juga menemukan bahwa lokasi petroglif memiliki nilai spiritual tinggi. Ini menunjukkan bahwa jejak dinosaurus mungkin dianggap sakral atau sebagai bagian dari mitos lokal pada masa itu. Manusia purba kemungkinan melihatnya sebagai “jejak roh” atau tanda dari makhluk ilahi.
Penempatan lukisan di dekat fosil menandakan bahwa mereka menghargai atau bahkan menyembah bentuk-bentuk purba tersebut. Ini memperkuat teori bahwa manusia purba memiliki rasa takjub terhadap lingkungan dan makhluk misterius yang jejaknya tertinggal di bumi.
Kesimpulan
Penemuan ini membuka diskusi baru tentang bagaimana manusia purba berinteraksi dengan peninggalan prasejarah. Meski tidak hidup berdampingan secara biologis, interaksi budaya dan simbolis dengan dinosaurus mungkin pernah terjadi melalui fosil-fosil yang mereka temukan.
Ini menunjukkan bahwa manusia purba memiliki tingkat observasi dan imajinasi yang tinggi. Mereka tidak hanya bertahan hidup, tetapi juga berusaha memahami dunia dan warisan geologis di sekitar mereka.
APLIKASI PENGHASIL UANG TERCEPAT 2025
Baca juga : Gempa M 6,2 Guncang Istanbul Turki, Warga Panik Berlarian ke Jalan