
Uni Eropa dan Inggris Kaji Ulang Hubungan Dagang dengan Israel
Rekam Digital , Surabaya – Uni Eropa dan Inggris tengah meninjau ulang hubungan dagang mereka dengan Israel. Langkah ini diambil setelah meningkatnya kekerasan dan krisis kemanusiaan di Gaza. Banyak negara mengecam blokade bantuan dan serangan militer Israel yang terus berlangsung.
Uni Eropa Pertimbangkan Tindakan Tegas
Pada pertengahan Mei 2025, Uni Eropa mulai mempertimbangkan peninjauan kembali perjanjian dagang dengan Israel. Perjanjian ini telah berjalan sejak tahun 2000. Sejumlah negara anggota, termasuk Irlandia, Spanyol, dan Belgia, mendorong agar hak asasi manusia menjadi syarat utama dalam kerja sama dagang.
Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Kaja Kallas, mengatakan bahwa “situasi di Gaza sudah tidak dapat diterima.” Ia menambahkan bahwa tindakan Israel melanggar nilai-nilai dasar Uni Eropa.
Inggris Bekukan Negosiasi Dagang
Pemerintah Inggris juga mengambil sikap serupa. Pada 20 Mei 2025, Menteri Luar Negeri David Lammy mengumumkan penghentian sementara negosiasi perjanjian dagang bebas dengan Israel. Negosiasi ini sebenarnya telah dimulai sejak tahun 2022.
David Lammy menyebut bahwa Inggris tidak bisa mengabaikan pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi. Pemerintah juga menjatuhkan sanksi kepada beberapa pejabat dan kelompok yang terlibat dalam pemukiman ilegal di wilayah pendudukan.
Tekanan Internasional Terus Meningkat
Langkah Uni Eropa dan Inggris didukung oleh berbagai negara dan organisasi internasional. Kanada, Prancis, dan Norwegia ikut menyuarakan kekhawatiran mereka. Mereka menyerukan penyelidikan internasional atas krisis di Gaza.
Di Inggris, lebih dari 25 organisasi hak asasi manusia menuntut pemerintah untuk menghentikan semua kerja sama ekonomi dengan Israel. Mereka menyebut bahwa perdagangan tidak boleh mengabaikan tanggung jawab moral dan hukum.
Arah Baru Hubungan Dagang
Langkah ini mencerminkan perubahan dalam pendekatan politik luar negeri Eropa. Uni Eropa dan Inggris kini lebih menekankan pada penghormatan terhadap hak asasi manusia dalam setiap hubungan internasional.
Jika Israel tidak menunjukkan perubahan kebijakan, maka relasi dagang bisa mengalami pembekuan jangka panjang. Situasi ini juga berpotensi memengaruhi hubungan dagang Israel dengan negara lain di masa depan.
APLIKASI PENGHASIL UANG TERCEPAT 2025
Baca juga : China dan Rusia Akan Bangun Reaktor Nuklir di Bulan Tahun 2035