
Trump Ancam Pimpin Serangan ke Iran Jika Tak Ada Kesepakatan Baru soal Nuklir
Rekam Digital , Surabaya – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kembali membuat pernyataan kontroversial yang mengguncang dunia internasional. Dalam pidatonya di sebuah acara kampanye, Trump secara terbuka mengancam akan memimpin serangan militer terhadap Iran jika negara itu tidak menyetujui kesepakatan baru terkait program nuklirnya.
“Jika Iran tidak mau duduk dan bicara untuk membuat kesepakatan baru yang lebih masuk akal, maka satu-satunya pilihan adalah aksi militer,” kata Trump di hadapan para pendukungnya di Texas. Pernyataan tersebut langsung menarik perhatian media global dan memicu respons dari sejumlah negara besar.
🔥 Ketegangan Lama yang Belum Reda
Ketegangan antara Amerika Serikat dan Iran bukanlah hal baru. Sejak Trump menarik diri dari kesepakatan
nuklir Iran (JCPOA) pada tahun 2018, hubungan kedua negara memburuk. Kesepakatan itu sebelumnya disusun untuk membatasi pengembangan senjata nuklir Iran, sebagai imbalan atas pencabutan sanksi ekonomi internasional.
Namun, Trump menyebut perjanjian itu sebagai “kesepakatan terburuk sepanjang sejarah”. Ia percaya Iran telah memanfaatkannya untuk memperkuat militernya secara diam-diam. Sejak itu, tidak ada kesepakatan baru yang berhasil tercapai, dan Iran terus melanjutkan aktivitas nuklirnya.
🌍 Dunia Internasional Bereaksi
Pernyataan keras Trump memunculkan kekhawatiran akan kemungkinan pecahnya konflik bersenjata di Timur Tengah. Beberapa negara Eropa, termasuk Prancis dan Jerman, menyerukan agar semua pihak kembali ke meja perundingan. “Solusi damai masih memungkinkan jika kedua pihak menunjukkan itikad baik,” ujar juru bicara Uni Eropa.
Iran sendiri menanggapi ancaman Trump dengan nada tegas. Kementerian Luar Negeri Iran menyebut pernyataan tersebut sebagai provokasi yang tidak bertanggung jawab dan hanya memperkeruh situasi.
🛡️ Serangan Militer, Opsi Terakhir?
Meski nada Trump terdengar keras, ia juga menyiratkan bahwa serangan militer adalah langkah terakhir. Ia menekankan pentingnya negosiasi, namun tetap meyakinkan publik bahwa Amerika tidak akan diam jika merasa terancam.
“Saya lebih suka kesepakatan. Tapi jika mereka bermain api, kami tidak akan tinggal diam,” ucap Trump.
📈 Apa Dampaknya ke Depan?
Ancaman Trump diprediksi akan memengaruhi pasar global, terutama harga minyak dan keamanan geopolitik di Timur Tengah. Selain itu, isu ini juga akan menjadi bagian penting dalam pemilihan presiden AS berikutnya, terutama jika Trump maju kembali.
Untuk sekarang, mata dunia tertuju pada dua negara ini. Apakah jalan damai masih terbuka? Ataukah dunia sedang menuju babak baru ketegangan?
APLIKASI PENGHASIL UANG TERCEPAT 2025
Baca juga : Penghormatan Jenazah Paus Fransiskus Berakhir, Dihadiri Sekitar 250.000 Orang