
Toni Kroos Tak Menyesal Pensiun di Puncak Karier: “Waktu yang Tepat”
Rekam Digital ,Surabaya, – Legenda sepak bola Jerman Toni Kroos menegaskan bahwa dirinya tidak pernah menyesal memutuskan pensiun di usia 34 tahun, setelah menutup karier profesional dengan penuh prestasi. Dalam wawancara terbaru bersama El País, Kroos mengatakan bahwa keputusannya sudah dipikirkan jauh sebelum Euro 2024 dan ia memilih untuk mengakhiri karier di momen terbaik.
“Saya ingin dikenang sebagai pemain yang berhenti ketika masih berada di level tertinggi. Itu keputusan saya sendiri,” ujar Kroos tegas.
Pensiun Setelah Musim Sempurna
Toni Kroos menutup kariernya di musim 2024/25 dengan cara istimewa:
-
Juara Liga Champions bersama Real Madrid
-
Juara La Liga
-
Bermain sebagai starter di Euro 2024 bersama Jerman
Langkah pensiunnya diumumkan sebelum turnamen Euro, dan ia tetap tampil solid hingga laga terakhirnya bersama tim nasional. Banyak pengamat memuji keputusan Kroos sebagai contoh pemain profesional yang tahu kapan harus berhenti.
Pensiun yang Dipikirkan Matang
Menurut Kroos, keputusannya bukan karena cedera atau kehilangan tempat di tim utama. Justru sebaliknya—dia masih tampil luar biasa. Tapi ia memilih menghindari skenario “dipaksa pensiun” karena performa menurun.
“Lebih baik saya mengucapkan selamat tinggal saat masih dicintai, daripada saat orang mulai bertanya kenapa saya belum berhenti,” jelasnya.
Ia juga menekankan bahwa keputusan itu membuatnya merasa damai, tanpa penyesalan sedikit pun.
Peninggalan Karier Kroos
Berikut pencapaian luar biasa Kroos sepanjang kariernya:
-
5x Liga Champions (4 bersama Madrid, 1 dengan Bayern)
-
3x Bundesliga, 4x La Liga
-
Piala Dunia 2014 bersama Timnas Jerman
-
Total lebih dari 100 caps untuk Jerman
-
Dianggap sebagai salah satu gelandang terbaik generasi ini
Kroos dikenal sebagai maestro lini tengah dengan visi luar biasa, akurasi passing tinggi, dan kepemimpinan tenang di lapangan.
Kehidupan Setelah Sepak Bola
Kini Kroos fokus menjalani hidup bersama keluarga di Madrid. Ia aktif menjalankan podcast “Einfach mal Luppen” bersama saudaranya Felix, dan juga terlibat dalam kegiatan amal serta proyek pembinaan pemain muda.
Meski sudah pensiun, ia tak tertutup untuk peran di dunia sepak bola—namun tidak dalam waktu dekat.
“Saya menikmati waktu bersama anak-anak dan tidak terburu-buru untuk kembali ke sepak bola,” ungkapnya.
APLIKASI PENGHASIL UANG TERCEPAT 2025
Baca juga : Napoli Semakin Kuat, tapi Tak Akan Menjadi PSG atau Bayern