
Spalletti Menangis Dua Jam Usai Bawa Napoli Juara Serie A
Rekam Digital , Surabaya –
Luciano Spalletti menciptakan sejarah bersama Napoli dengan membawa klub tersebut meraih gelar Serie A musim 2022/2023. Ini adalah Scudetto pertama Napoli sejak tahun 1990, dan hanya yang ketiga sepanjang sejarah klub. Namun, di balik euforia gelar juara tersebut, ada momen haru yang dirasakan sang pelatih.
Spalletti secara emosional mengaku bahwa dirinya menangis selama dua jam setelah timnya memastikan gelar juara. Tangisan itu bukan hanya karena kebahagiaan, tetapi juga karena kenangan akan sang kakak, Marcello Spalletti, yang telah meninggal dunia empat tahun lalu.
“Saya menangis dua jam penuh. Ini untuk kakak saya yang sudah tiada. Gelar ini miliknya juga,” ujar Spalletti, dikutip dari berbagai media Italia.
Napoli Juara Setelah 33 Tahun Penantian
Napoli memastikan diri menjadi juara Serie A setelah bermain imbang 1-1 melawan Udinese pada 5 Mei 2023. Gol dari Victor Osimhen pada babak kedua menjadi penentu, membawa Napoli mengumpulkan 80 poin—jumlah yang tidak bisa lagi dikejar oleh pesaing terdekat.
Keberhasilan ini mengakhiri penantian panjang para penggemar Napoli, yang terakhir kali merayakan gelar liga bersama Diego Maradona pada 1990. Kota Naples pun langsung dipenuhi pesta rakyat, dengan parade dan kembang api menerangi langit malam.
Spalletti: Dari Mister Runner-up ke Sang Juara
Spalletti dikenal sebagai pelatih yang sering nyaris juara, namun selalu gagal di detik terakhir. Julukan “Mister Runner-up” bahkan sempat melekat padanya ketika melatih Roma dan Inter Milan. Namun, bersama Napoli, ia akhirnya menuntaskan cerita yang tertunda.
“Saya dan tim telah bekerja keras sepanjang musim. Gelar ini untuk semua orang: pemain, staf, dan tentu saja para suporter Napoli yang luar biasa,” tambah Spalletti.
Tangisan yang Penuh Makna
Kemenangan ini terasa emosional bagi Spalletti. Ia menggambarkan perjalanan sebagai pelatih Napoli bukan hanya tentang taktik atau strategi, tetapi juga soal perasaan dan ikatan personal. Dedikasi trofi untuk kakaknya menunjukkan sisi manusiawi dari pelatih yang dikenal tegas ini.
Ribuan penggemar Napoli juga mengekspresikan rasa hormat kepada Spalletti atas dedikasinya. Banyak yang menyebut tangisannya sebagai “air mata kejujuran dan loyalitas” terhadap klub dan keluarganya.
Kesimpulan
Tangisan dua jam Luciano Spalletti setelah membawa Napoli juara Serie A adalah bukti bahwa sepak bola bukan hanya tentang kemenangan, tetapi juga tentang emosi, perjuangan, dan kenangan. Gelar ini bukan sekadar trofi, tetapi juga persembahan untuk orang yang ia cintai.
Dengan Scudetto ini, Spalletti tak hanya menorehkan sejarah bersama Napoli, tetapi juga menghapus label “nyaris juara” yang lama melekat padanya. Kini, ia berdiri sebagai legenda baru di Naples.
APLIKASI PENGHASIL UANG TERCEPAT 2025
Baca juga : Inter Milan Disambut Satu Suporter Usai Dilibas PSG 5 – 0