
Cerita di Balik Selebrasi “Tutup Mulut” Gyokeres yang Viral
Rekam Digital ,Surabaya, – Striker asal Swedia, Viktor Gyokeres, dikenal bukan hanya karena ketajamannya di depan gawang, tapi juga karena gaya selebrasinya yang khas: menutup mulut dengan tangan, menyerupai topeng. Selebrasi ini viral sejak ia membela Sporting CP, dan kini makin populer setelah ia resmi bergabung dengan Arsenal pada Juli 2025.
Kini, misteri di balik selebrasi tutup mulut Gyokeres telah terungkap. Apa sebenarnya makna di balik gerakan tersebut?
Asal Mula Selebrasi “Tutup Mulut”
Dalam wawancara terbaru, Gyokeres mengaku bahwa selebrasi itu lahir secara tidak sengaja saat liburan bersama teman-temannya. Saat itu, ia ditantang untuk menciptakan gaya unik sebagai ciri khas setiap kali mencetak gol.
“Saya ingin selebrasi yang berbeda, yang mudah diingat. Kami memikirkan ide itu bersama teman. Dan ternyata cocok,” ungkapnya dalam wawancara dengan media Portugal.
Selebrasi tersebut pertama kali ia perkenalkan di awal musim 2024/2025 saat masih membela Sporting. Sejak itu, gaya “tutup mulut” menjadi simbol kekuatan dan kepercayaan dirinya di lapangan.
Terinspirasi dari Bane di Film Batman
Menariknya, Gyokeres juga mengaku terinspirasi dari karakter Bane di film The Dark Knight Rises. Ia bahkan pernah mengunggah kutipan: “Nobody cared who I was until I put on the mask.”
Makna dari kutipan ini sangat kuat: ia merasa tidak diperhitungkan sampai akhirnya ia menemukan jati diri di lapangan, lalu menjadi sorotan berkat performa dan selebrasinya yang unik.
Jadi Ikon di Sporting dan Kini di Arsenal
Selebrasi tutup mulut Gyokeres bukan hanya disukai fans Sporting, tapi kini juga mulai diadopsi oleh fans Arsenal. Sejak resmi pindah ke Emirates Stadium dengan banderol sekitar £64 juta, gaya selebrasi itu semakin dikenal publik Inggris.
Bahkan, beberapa pemain muda Arsenal sempat menirunya dalam sesi latihan. Salah satunya, Myles Lewis-Skelly, yang gaya tiruannya sempat viral di media sosial.
Reaksi Lawan dan Dukungan Fans
Beberapa pemain lawan sempat mencoba meniru selebrasi tersebut sebagai bentuk ejekan, termasuk saat Sporting berjumpa Arsenal di Liga Europa. Namun Gyokeres menanggapi santai:
“Kalau mereka menirukan, berarti mereka memperhatikan. Itu sudah cukup.”
Para fans menganggap selebrasi itu sebagai bentuk perlawanan terhadap kritik dan tekanan. Bagi Gyokeres, itu adalah caranya membungkam keraguan.
APLIKASI PENGHASIL UANG TERCEPAT 2025
Baca juga : Luis Díaz Selangkah Lagi Gabung Bayern Munich