
Razia Migran Asing di AS Jadi Tamparan Bagi Investasi Korea Selatan
Rekam Digital ,Surabaya, – Sebuah razia besar-besaran terhadap pekerja asing di pabrik baterai listrik milik Hyundai Motor dan LG Energy Solution di Georgia, Amerika Serikat, telah menimbulkan ketegangan diplomatik dan mengancam keberlanjutan investasi Korea Selatan yang nilainya mencapai miliaran dolar.
Sebanyak 475 pekerja ditahan, termasuk 300 warga Korea Selatan, dalam operasi imigrasi yang disebut sebagai salah satu terbesar dalam sejarah AS. Razia ini menjadi tamparan bagi investasi Korsel di AS, khususnya dalam sektor manufaktur teknologi tinggi seperti baterai kendaraan listrik (EV).
Investasi Korsel Terguncang
Pabrik senilai $4,3 miliar ini merupakan bagian dari komitmen Korea Selatan untuk mengucurkan $350 miliar investasi di AS hingga 2030. Proyek tersebut juga menjadi simbol eratnya kerja sama ekonomi kedua negara.
Namun, razia ini membuka luka dalam hubungan tersebut. Banyak dari pekerja menggunakan visa B-1 dan ESTA, yang secara hukum tidak diperuntukkan bagi pekerjaan fisik, meski mereka hanya bertugas dalam pemasangan dan konfigurasi awal fasilitas produksi.
Reaksi Korea Selatan
Kementerian Luar Negeri Korea Selatan segera menyatakan protes resmi kepada Washington. Pemerintah bahkan mengirim pesawat carter khusus untuk memulangkan para pekerja yang ditahan.
“Kami sangat prihatin terhadap perlakuan yang diterima warga kami di AS. Investasi tidak boleh dibalas dengan perlakuan yang tidak adil,” tegas juru bicara pemerintah Korea Selatan.
Selain itu, Menteri Luar Negeri Korsel dijadwalkan terbang ke Washington untuk mengadakan dialog darurat dengan pejabat tinggi AS.
Sikap Pemerintah AS
Departemen Keamanan Dalam Negeri AS membela operasi tersebut, dengan alasan adanya pelanggaran visa kerja. Namun, sejumlah pengamat menilai pendekatan keras ini bertentangan dengan komitmen AS untuk menarik investasi asing.
“AS ingin investasi asing, tapi menindak pekerja dengan hukum yang tidak fleksibel. Ini kontradiktif,” ujar seorang analis perdagangan dari Brookings Institution.
Analis: Efek Domino Bisa Meluas
Banyak pengamat sepakat bahwa razia ini bisa menciptakan efek domino. Investor asing, khususnya dari Asia, kini mulai meragukan stabilitas hukum dan kejelasan perizinan tenaga kerja di AS.
Beberapa perusahaan asal Jepang dan Taiwan yang juga memiliki proyek di AS mulai meninjau ulang rencana pengiriman teknisi mereka ke pabrik-pabrik di Midwest dan Selatan AS.
Baca juga : PM Nepal Mundur Setelah Rumah Dibakar Demonstran Gen Z