
Netanyahu Tuduh Prancis, Inggris, dan Kanada Dukung Hamas
Rekam Digital , Surabaya – Pada Mei 2025, dunia dikejutkan oleh pernyataan tajam dari Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. Ia secara terbuka menuduh tiga negara besar—Prancis, Inggris, dan Kanada—sebagai pihak yang mendukung kelompok militan Hamas.
Pernyataan ini disampaikan Netanyahu usai serangan mematikan terhadap dua diplomat Israel di Washington, D.C. Menurutnya, negara-negara tersebut telah “memberikan semangat” kepada Hamas dengan terus-menerus menyerukan gencatan senjata dan mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Netanyahu: Mereka Bela Teroris!
Dalam konferensi pers yang disiarkan langsung, Netanyahu menyebut para pemimpin ketiga negara tersebut—Presiden Emmanuel Macron (Prancis), Perdana Menteri Keir Starmer (Inggris), dan Perdana Menteri Mark Carney (Kanada)—sebagai “pembela teroris”.
Menurutnya, tindakan mereka memperlemah upaya Israel dalam menghentikan ancaman dari Hamas. Ia juga menyatakan bahwa tekanan internasional untuk menghentikan serangan ke Gaza sama saja dengan “menekan Israel untuk membiarkan warganya dibunuh”.
Respons Keras dari Dunia Barat
Tanggapan dari para pemimpin dunia tidak butuh waktu lama. Juru bicara pemerintah Prancis menyebut pernyataan Netanyahu “provokatif dan tidak berdasar”.
Dari Inggris, Keir Starmer menegaskan bahwa negaranya hanya menginginkan perlindungan warga sipil dan akses bantuan kemanusiaan. Ia menambahkan bahwa mendukung kemanusiaan bukan berarti mendukung terorisme.
Kanada pun angkat bicara. Mark Carney menyebut tuduhan Netanyahu “sangat berbahaya” dan “mengganggu stabilitas hubungan diplomatik”.
Blokade Gaza Jadi Sumber Masalah
Ketegangan ini berakar dari kebijakan Israel yang memperketat blokade terhadap Gaza sejak 2023. Hal ini menyebabkan krisis pangan dan kesehatan yang parah di wilayah tersebut.
Negara-negara Barat mendesak Israel untuk membuka koridor kemanusiaan. Namun, Netanyahu menolak, dan mengatakan bahwa setiap bantuan bisa dimanfaatkan Hamas untuk keuntungan militer.
Ketegangan Diplomatik Memuncak
Tuduhan Netanyahu memicu reaksi tajam di dunia internasional. Beberapa analis menyebut ini sebagai salah satu krisis diplomatik terburuk antara Israel dan sekutu Barat sejak Perang Enam Hari.
Meski demikian, belum ada langkah resmi dari ketiga negara tersebut untuk menarik dukungan terhadap Israel. Semua pihak tampaknya masih menunggu eskalasi selanjutnya di Gaza.
Kesimpulan
Tuduhan Netanyahu terhadap Prancis, Inggris, dan Kanada menunjukkan betapa panasnya situasi politik internasional saat ini. Sementara Israel fokus pada ancaman dari Hamas, negara-negara Barat menyoroti aspek kemanusiaan dan pentingnya penegakan hukum internasional.
Apakah hubungan diplomatik Israel dengan sekutu-sekutunya akan terus memburuk? Dunia menunggu jawaban dalam minggu-minggu ke depan.
APLIKASI PENGHASIL UANG TERCEPAT 2025
Baca juga : Sidang Pemakzulan Tentukan Masa Depan Wapres Sara Duterte