
Korsel Ajak Baikan, Korut Ogah-Ogahan: Hubungan Memanas
Rekam Digital ,Surabaya, – Hubungan antara dua Korea kembali menjadi sorotan. Korsel ajak baikan Korut ogah-ogahan Juli 2025 menjadi perbincangan hangat setelah upaya perdamaian dari Presiden Korea Selatan, Lee Jae Myung, ditolak mentah-mentah oleh Korea Utara melalui pernyataan resmi Kim Yo Jong.
Pernyataan tajam dari adik Kim Jong Un ini menyebut pendekatan Seoul sebagai “kesalahan besar” dan “tidak layak dipertimbangkan”.
Korsel Ajak Baikan, Korut Ogah-Ogahan: Isi Usulan Damai dari Presiden Lee
Presiden Lee yang dilantik bulan Juni lalu, memulai masa jabatannya dengan strategi baru. Ia menyatakan ingin memulihkan hubungan dengan Korea Utara melalui berbagai kebijakan damai:
-
Menutup siaran propaganda anti-Korut di zona perbatasan (DMZ)
-
Melarang pelepasan balon selebaran politik ke wilayah Korut
-
Memfasilitasi dialog sipil dan bantuan kemanusiaan
-
Mengkaji kembali kunjungan individu ke Korea Utara
Langkah-langkah ini ditujukan untuk menciptakan iklim saling percaya dan membuka jalan menuju diplomasi formal.
Penolakan Tegas dari Korea Utara
Sayangnya, tanggapan dari Pyongyang sangat dingin. Pada 28 Juli 2025, Kim Yo Jong menyampaikan pernyataan resmi yang menyebut bahwa Korea Utara “tidak tertarik sedikit pun” dengan ajakan dari Selatan.
Ia menyebut langkah Seoul sebagai ilusi politik, dan menegaskan bahwa tidak ada perubahan nyata jika Korea Selatan masih:
-
Mendukung penuh aliansi militer dengan AS
-
Melakukan latihan militer bersama
-
Mendiamkan kebijakan lama yang dianggap “bermusuhan”
“Kami tak akan tertipu oleh pendekatan manis yang dikemas dalam nada damai,” ujar Kim.
Mengapa Korsel Ajak Baikan Korut Ogah-Ogahan Juli 2025 Terjadi?
Para analis menilai ada beberapa penyebab utama mengapa Korsel ajak baikan Korut ogah-ogahan Juli 2025 berujung kegagalan:
-
Kurangnya kepercayaan historis antara dua negara
-
Sikap keras Pyongyang terhadap segala bentuk kerjasama militer Korsel-AS
-
Kebuntuan diplomasi yang belum pulih sejak pandemi dan konflik 2020–2022
Langkah Selanjutnya Pemerintah Korea Selatan
Meski ditolak, pemerintah Seoul menyatakan tak akan menyerah. Beberapa strategi lanjutan yang sedang dikaji:
-
Menyesuaikan jadwal latihan militer bersama AS agar tidak memprovokasi
-
Menggunakan jalur diplomasi tidak langsung lewat China dan PBB
-
Mendorong dialog antar-LSM dan organisasi kemanusiaan lintas batas
Presiden Lee dijadwalkan menyampaikan pidato kebijakan luar negeri pada awal Agustus, yang akan memuat strategi baru pasca-penolakan ini.
Dunia Internasional Menanggapi
Reaksi internasional pun beragam. China dan Rusia menyarankan pendekatan damai jangka panjang. Sementara Amerika Serikat tetap mendukung inisiatif Seoul, namun dengan tetap menekankan pentingnya keamanan regional.
APLIKASI PENGHASIL UANG TERCEPAT 2025
Baca juga : Irak Terpanggang Panas Ekstrem, Suhu Tembus 51°C