
Korban Perang Tarif, Pesawat Boeing Kembali ke AS dari China
Rekam Digital , Surabaya – Konflik dagang antara Amerika Serikat dan China kembali berdampak pada industri penerbangan. Sejumlah pesawat Boeing yang sebelumnya dirakit atau ditujukan untuk pasar China kini kembali ke AS. Langkah ini disebut sebagai konsekuensi langsung dari ketegangan tarif dan kebijakan proteksionis yang semakin memburuk antara kedua negara.
Dalam beberapa bulan terakhir, hubungan dagang AS dan China kembali memanas. Pemerintah AS menaikkan tarif terhadap sejumlah produk asal China sebagai respons atas kebijakan ekspor-impor yang dinilai merugikan industri dalam negeri. Sebagai balasannya, China juga memperketat kerjasama dengan perusahaan asing, termasuk Boeing.
Pesawat Boeing Kembali dari China karena Tekanan Politik
Beberapa pesawat Boeing 737 MAX yang semula disiapkan untuk maskapai China terlihat telah dikembalikan ke pabrik Boeing di Amerika Serikat. Ini menjadi tanda bahwa kerja sama industri penerbangan antara dua negara adidaya ini mengalami tekanan besar.
Menurut laporan industri, langkah pemulangan pesawat ini tidak lepas dari melambatnya persetujuan pemerintah China atas pembelian pesawat baru dari AS. Selain itu, maskapai China disebut mulai beralih ke produsen Eropa seperti Airbus yang tidak terlalu terpengaruh perang dagang.
Industri Penerbangan AS Hadapi Tantangan Baru
Langkah pemulangan pesawat ke AS membuat Boeing harus menyesuaikan kembali strategi produksi dan pengirimannya. Beberapa analis memperingatkan bahwa perusahaan bisa mengalami kerugian besar jika pasar China sepenuhnya tertutup.
“Pasar China adalah salah satu pasar terbesar dan paling potensial untuk Boeing. Jika hubungan memburuk terus, dampaknya akan besar bagi pendapatan mereka,” ujar James Albright, analis penerbangan global.
Pemerintah AS Diminta Ambil Langkah Diplomatik
Kalangan industri mendesak pemerintah AS untuk mempertimbangkan pendekatan diplomatik ketimbang memperpanjang perang tarif. Beberapa asosiasi dagang bahkan menyarankan dibukanya kembali jalur negosiasi bilateral untuk menghindari kerugian lebih lanjut di sektor penerbangan dan manufaktur.
Senator dari negara bagian Washington, tempat pabrik utama Boeing berada, juga angkat suara. Ia menyatakan bahwa ribuan pekerja bisa terdampak jika ketegangan ini tidak segera mereda.
Kesimpulan
Pesawat Boeing kembali dari China ke Amerika Serikat menjadi simbol nyata dari dampak buruk perang tarif. Ketegangan ekonomi antar negara besar ini tidak hanya memengaruhi neraca dagang, tetapi juga merugikan industri besar seperti penerbangan. Dengan kembalinya pesawat-pesawat tersebut ke AS, masa depan hubungan dagang kedua negara kini dipertanyakan kembali.
APLIKASI PENGHASIL UANG TERCEPAT 2025
Baca juga : Israel Ancam Hamas Soal Gencatan Senjata, Ketegangan di Gaza Meningkat
1 thought on “Korban Perang Tarif, Pesawat Boeing Kembali ke AS dari China”