
Israel Bombardir Kota Gaza, 11 Orang Tewas
Rekam Digital ,Surabaya, – Ketegangan di Jalur Gaza kembali meningkat setelah militer Israel meluncurkan serangan udara dan darat ke wilayah timur Kota Gaza pada Selasa malam. Serangan tersebut menewaskan 11 orang, sebagian besar warga sipil, dan melukai puluhan lainnya, menurut laporan dari petugas medis setempat.
Serangan terjadi saat pemimpin senior Hamas, Khalil al-Hayya, berada di Kairo untuk melanjutkan perundingan gencatan senjata yang dimediasi Mesir dan didukung Amerika Serikat.
“Ledakan terjadi sangat cepat. Rumah-rumah hancur, dan kami tidak tahu harus ke mana,” ujar seorang warga kepada media lokal.
Konflik Meningkat, Gencatan Senjata Terancam Gagal
Menurut laporan Reuters, Israel meningkatkan intensitas serangan dengan dalih menargetkan infrastruktur militer Hamas yang masih aktif di Kota Gaza. Namun, organisasi-organisasi kemanusiaan menyatakan bahwa sebagian besar korban justru adalah warga sipil yang tidak terlibat konflik.
Kunjungan Hamas ke Kairo bertujuan memperpanjang dan memperkuat jeda kemanusiaan yang telah berlangsung beberapa minggu terakhir. Namun, langkah tersebut dinilai rapuh karena eskalasi militer justru meningkat di lapangan.
Respons Internasional: Seruan Gencatan Senjata dan Bantuan Kemanusiaan
Negara-negara seperti Inggris, Kanada, Australia, dan Jepang telah mengeluarkan pernyataan bersama yang menyerukan Israel untuk menahan diri dan segera membuka jalur bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Uni Eropa juga menekan kedua pihak agar kembali ke meja perundingan dan menghentikan serangan yang memperburuk krisis kemanusiaan yang sudah berlangsung lebih dari satu tahun.
Dampak Serangan: Krisis Bertambah Parah
Serangan terbaru ini memperparah kondisi kehidupan warga Gaza yang sudah terputus dari pasokan air bersih, listrik, dan makanan pokok. Beberapa organisasi bantuan internasional melaporkan kesulitan dalam mendistribusikan bantuan karena situasi keamanan yang tidak kondusif.
Sementara itu, tim medis setempat bekerja di bawah tekanan tinggi karena minimnya fasilitas dan terus bertambahnya korban.
Situasi di Gaza kembali berada di ambang krisis besar. Dengan korban jiwa terus bertambah dan upaya diplomasi yang rapuh, komunitas internasional mendesak gencatan senjata segera agar penderitaan warga sipil tidak semakin memburuk. Artikel ini akan terus diperbarui seiring perkembangan di lapangan.
APLIKASI PENGHASIL UANG TERCEPAT 2025
Baca juga : Rusia Akui Terus Kembangkan Rudal Nuklir Meski Ada Moratorium