
Panas! Houthi Serang Kapal Tanker Israel di Laut Merah
Rekam Digital ,Surabaya, – Krisis Laut Merah kembali memanas. Pada tanggal 1 September 2025, kelompok pemberontak Houthi dari Yaman mengklaim telah menembakkan rudal balistik ke sebuah kapal tanker yang terafiliasi dengan Israel di perairan Laut Merah. Meskipun tidak terjadi kerusakan besar, serangan ini menandai peningkatan risiko terhadap jalur pelayaran internasional yang vital.
Kronologi Serangan Kapal Tanker Israel
Serangan tersebut menargetkan kapal MT Scarlet Ray, yang berlayar di bawah bendera Liberia namun dimiliki oleh perusahaan Israel. Menurut laporan resmi dari Houthi, rudal mereka diluncurkan sebagai bentuk pembalasan atas kematian Perdana Menteri Houthi, Ahmed al‑Rahawi, yang tewas akibat serangan udara Israel beberapa hari sebelumnya.
Berikut ringkasan kronologisnya:
-
Tanggal kejadian: 1 September 2025
-
Lokasi: Laut Merah, dekat pelabuhan Yanbu, Arab Saudi
-
Target: Kapal tanker Scarlet Ray, terkait perusahaan Israel
-
Dampak: Tidak ada korban jiwa, kapal tetap melanjutkan pelayaran
Motivasi Houthi: Balas Serangan Israel
Kelompok Houthi secara terbuka menyatakan bahwa serangan ini adalah bentuk balas dendam atas kematian pejabat tinggi mereka. Mereka juga menyebutkan bahwa serangan terhadap kapal-kapal milik atau terkait Israel akan terus dilakukan selama “agresi Zionis” berlangsung di kawasan tersebut.
Ini bukan pertama kalinya Houthi menargetkan kapal di Laut Merah. Mereka sebelumnya menyerang kapal dagang sebagai bagian dari strategi untuk menekan Israel dan sekutunya.
Dampak Global dan Respons Internasional
Serangan ini memicu kekhawatiran besar dari komunitas internasional. Laut Merah merupakan salah satu jalur perdagangan tersibuk di dunia. Setiap ancaman di wilayah ini dapat mengganggu:
-
Rantai pasok energi global
-
Arus logistik dan kontainerisasi
-
Stabilitas politik dan ekonomi kawasan
Organisasi Maritim Internasional (IMO) telah mengeluarkan peringatan resmi kepada seluruh operator kapal untuk meningkatkan kewaspadaan saat melintasi perairan Laut Merah.
Upaya Pengamanan Laut Merah
Koalisi internasional seperti Operation Prosperity Guardian dan misi EUNAVFOR Aspides telah meningkatkan patroli mereka di kawasan tersebut. Amerika Serikat dan Uni Eropa juga memperingatkan bahwa serangan lanjutan akan memicu aksi balasan militer.
Pemerintah Israel belum merespons secara resmi, namun pejabat keamanan menyatakan “akan ada konsekuensi besar” jika serangan terhadap kepentingan Israel terus berlanjut.
APLIKASI PENGHASIL UANG TERCEPAT 2025
Baca juga : Gempa Afghanistan Ratusan Jiwa Melayang, Ribuan Luka-luka