
Mengapa Gempa 8,8 SR di Rusia Tak Picu Tsunami Dahsyat?
Rekam Digital ,Surabaya, – Dunia dikejutkan oleh gempa bumi berkekuatan 8,8 Skala Richter yang mengguncang wilayah Kamchatka, Rusia Timur, di sepanjang perairan Samudra Pasifik. Gempa besar ini sempat memicu peringatan tsunami lintas benua, dari Jepang hingga pantai barat Amerika Serikat.
Namun, gelombang tsunami yang muncul tidak sebesar yang dikhawatirkan. Banyak pihak bertanya: mengapa gempa sebesar itu tidak menimbulkan tsunami dahsyat?.
1. Kedalaman Episentrum Mengurangi Dampak Permukaan
Gempa terjadi di laut, dengan kedalaman sekitar 20 kilometer. Meskipun tergolong gempa dangkal, kedalaman ini cukup untuk meredam energi vertikal yang dibutuhkan untuk menciptakan gelombang tsunami besar.
Menurut Badan Meteorologi Rusia, deformasi dasar laut terjadi secara terbatas, sehingga hanya menghasilkan gelombang setinggi 1 hingga 3 meter di beberapa lokasi seperti Severo-Kurilsk dan pantai Kamchatka.
2. Ruptur Gempa Tak Mendorong Permukaan Laut Naik Tajam
Tsunami yang besar biasanya dipicu oleh pergeseran vertikal kerak bumi secara tiba-tiba. Namun, dalam gempa Kamchatka ini, pergeseran lempeng bersifat lateral atau mendatar, bukan vertikal.
Hal ini mengurangi kapasitas laut untuk “terangkat” dan membentuk gelombang dahsyat. Menurut pakar dari Japan Meteorological Agency, “meskipun magnitudo sangat besar, tipe patahan sangat menentukan tinggi tsunami yang dihasilkan.”
3. Tidak Ada Longsor Bawah Laut Besar
Beberapa tsunami paling mematikan dalam sejarah, seperti Aceh 2004 dan Palu 2018, dipicu oleh longsor bawah laut. Dalam kasus Kamchatka, tidak ditemukan indikasi longsor signifikan, baik dari citra satelit maupun pemantauan sonar laut dalam.
Akibatnya, potensi tsunami sekunder yang biasanya memperbesar efek gelombang pun tidak terjadi.
4. Topografi Dasar Laut & Jarak Sebaran Menyebar Energi
Bentang bawah laut di sekitar Kamchatka tergolong kompleks dan memecah energi gelombang tsunami. Selain itu, gelombang yang terbentuk menyebar ke Samudra Pasifik dan kehilangan kekuatannya seiring jarak.
Pantai Jepang, Alaska, Hawaii, bahkan hingga Amerika Latin seperti Chile dan Peru mencatat gelombang di bawah 2 meter, yang dianggap aman oleh protokol evakuasi tsunami internasional.
5. Sistem Peringatan Dini Berfungsi Baik
Meski tsunami kecil, evakuasi tetap dilakukan di banyak negara. Jepang mengungsikan hampir 2 juta orang, sementara California dan Hawaii juga bersiap menghadapi kemungkinan terburuk.
Keberhasilan sistem peringatan dini tsunami dan respon cepat warga menjadi kunci menghindari korban jiwa dalam peristiwa ini.
APLIKASI PENGHASIL UANG TERCEPAT 2025
Baca juga : Menteri Israel Pertimbangkan Caplok Sebagian Gaza