
China Minta Filipina Hentikan Provokasi di Laut China Selatan
Rekam Digital , Surabaya – Pada 23 Mei 2025, China secara resmi meminta Filipina menghentikan semua tindakan provokatif di Laut China Selatan. Pernyataan ini muncul setelah insiden antara kapal penjaga pantai China dan kapal milik Filipina.
Dalam insiden tersebut, kapal China menggunakan meriam air terhadap kapal riset Filipina. Lokasinya berada di sekitar Sandy Cay, area yang diklaim oleh kedua negara. Pemerintah China menyebut tindakan mereka sebagai upaya menjaga kedaulatan.
Sebaliknya, Filipina mengecam tindakan China. Mereka menyebut insiden itu sebagai bentuk agresi. Menurut Manila, kapal mereka berada di dalam zona ekonomi eksklusif Filipina.
Amerika Serikat Turut Bereaksi
Amerika Serikat juga angkat suara. Washington menilai tindakan China sebagai ancaman serius terhadap stabilitas kawasan. AS kembali menegaskan dukungan terhadap Filipina sebagai sekutu.
Filipina sendiri tetap pada posisinya. Pemerintah menyatakan tidak akan mundur dan akan mempertahankan hak mereka atas wilayah yang disengketakan.
Latihan Militer Tambah Tegangan
Sebelum insiden ini, Filipina dan AS mengadakan latihan militer bersama di Laut Sulu. Kegiatan ini dilakukan dekat wilayah yang diklaim China. Latihan tersebut bertujuan memperkuat kemampuan militer dan kerja sama maritim.
China memandang latihan itu sebagai pemicu ketegangan. Mereka meminta Filipina tidak membiarkan negara lain mencampuri urusan kawasan.
Sengketa Lama yang Belum Selesai
Laut China Selatan adalah wilayah yang kaya sumber daya. Banyak negara memiliki klaim atas bagian-bagiannya, termasuk China, Filipina, Vietnam, dan Malaysia.
Pada 2016, pengadilan internasional memutuskan bahwa klaim sepihak China tidak sah. Namun hingga kini, China tetap menolak keputusan tersebut.
Filipina menyatakan akan terus mencari dukungan internasional. Mereka berharap hukum internasional ditegakkan di kawasan Asia Tenggara.
Harapan Akan Dialog Damai
Ketegangan di Laut China Selatan belum menunjukkan tanda-tanda mereda. Semua pihak diharapkan menahan diri. Dialog dan kerja sama internasional menjadi kunci untuk mencegah konflik lebih luas dan memanas.
APLIKASI PENGHASIL UANG TERCEPAT 2025
Baca juga : Trump Usulkan Pertahanan Golden Dome Kanada Tertarik Ikut