
133 Kardinal Tiba di Roma Jelang Konklaf Pemilihan Paus Baru
Rekam Digital , Surabaya – Sebanyak 133 kardinal dari seluruh dunia telah tiba di Roma, Italia, menjelang konklaf yang akan digelar untuk memilih Paus baru. Kedatangan para kardinal ini menandai dimulainya proses penting dalam sejarah Gereja Katolik setelah pengunduran diri Paus sebelumnya atau dalam kondisi takhta kosong karena wafat.
Para kardinal berkumpul di Vatican City, negara terkecil di dunia yang menjadi pusat otoritas spiritual bagi lebih dari 1,3 miliar umat Katolik. Mereka akan menjalani serangkaian pertemuan sebelum akhirnya memasuki konklaf, yakni proses pemilihan tertutup di Kapel Sistina.
Proses Menuju Konklaf
Menurut peraturan gereja, hanya kardinal berusia di bawah 80 tahun yang memiliki hak suara dalam pemilihan Paus. Dari 133 kardinal yang hadir, sekitar 120 di antaranya diperkirakan memenuhi syarat tersebut.
Konklaf akan dimulai setelah semua persiapan selesai, termasuk masa refleksi dan misa khusus. Selama proses berlangsung, para kardinal dikurung di dalam area Vatikan hingga terpilihnya Paus baru. Ini dilakukan untuk memastikan tidak ada pengaruh eksternal dalam pengambilan keputusan.
“Kami di sini untuk mencari pemimpin spiritual yang bisa mempersatukan umat Katolik di masa yang penuh tantangan ini,” ujar Kardinal Luis Tagle dari Filipina.
Spekulasi Nama-Nama Calon Paus Baru
Meski Gereja tidak mengumumkan kandidat secara resmi, berbagai spekulasi bermunculan. Beberapa nama yang sering disebut antara lain Kardinal Matteo Zuppi dari Italia, Kardinal Peter Turkson dari Ghana, dan Kardinal Marc Ouellet dari Kanada.
Analis Vatikan menyebut pemilihan kali ini sangat penting karena dunia menghadapi isu besar seperti perubahan iklim, migrasi, dan konflik sosial. Paus yang baru diharapkan mampu membawa suara moral dan solusi spiritual yang relevan di masa kini.
Antusiasme Umat Katolik Dunia
Umat Katolik dari berbagai negara mengikuti perkembangan ini dengan penuh harap. Banyak yang datang langsung ke Vatikan untuk menyaksikan momen bersejarah tersebut, meski mereka tidak bisa masuk ke area konklaf.
Di berbagai gereja, misa khusus dan doa bersama juga digelar sebagai bentuk dukungan agar proses pemilihan berjalan lancar dan menghasilkan pemimpin yang bijak.
“Kami berdoa agar Roh Kudus membimbing para kardinal dalam membuat keputusan besar ini,” kata seorang umat di Basilika Santo Petrus.
Penutup
Pemilihan Paus adalah momen penting yang tidak hanya berdampak pada Gereja Katolik, tetapi juga pada arah moral dunia. Kedatangan 133 kardinal ke Roma menjadi awal dari proses yang penuh harapan. Dunia kini menanti siapa yang akan menjadi Paus baru, pemimpin spiritual umat Katolik sedunia.
APLIKASI PENGHASIL UANG TERCEPAT 2025
Baca juga : Trump Siap Gandeng Erdogan Akhiri Konflik Ukraina dan Rusia