
100 Hari Trump: Amerika dalam Badai Politik
Rekam Digital , Surabaya – Pada 28 April 2025, Presiden Donald Trump menyelesaikan 100 hari masa jabatan keduanya. Namun, alih-alih merayakan pencapaian, Amerika Serikat justru menghadapi badai politik yang mengguncang stabilitas domestik dan internasional.
Eksekusi Eksekutif Tanpa Henti
Dalam 100 hari pertama, Trump menandatangani lebih dari 140 perintah eksekutif, jumlah terbanyak dalam sejarah awal masa jabatan presiden AS. Langkah ini mencakup pemotongan anggaran besar-besaran, pengurangan pegawai federal hingga 280.000 orang, dan penerapan tarif tinggi terhadap impor dari China dan negara lain. Penerapan tarif 145% pada barang-barang China memicu pembalasan serupa dari Beijing, memicu kekhawatiran akan resesi global .
Krisis Ekonomi dan Ketidakpastian Pasar
Kebijakan ekonomi Trump menyebabkan ketidakpastian di pasar. Indeks sentimen konsumen Universitas Michigan menurun setiap bulan sejak Januari, mencerminkan kekhawatiran publik terhadap inflasi dan potensi stagflasi. Pasar saham juga mengalami volatilitas tinggi, dengan S&P 500 mengalami penurunan tajam setelah pengumuman tarif baru dan peringatan dari Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, tentang potensi stagflasi .
Kontroversi Kebijakan Luar Negeri
Di bidang luar negeri, Trump mengusulkan pengambilalihan Gaza dan Greenland, serta mendukung klaim Rusia atas Crimea. Langkah-langkah ini memicu kecaman internasional dan meningkatkan ketegangan dengan sekutu tradisional AS. Selain itu, kebijakan luar negeri yang tidak konsisten dan pengurangan bantuan luar negeri AS telah merusak hubungan diplomatik dengan banyak negara.
Penurunan Dukungan Publik
Meskipun tetap populer di kalangan pemilih Partai Republik, Trump menghadapi penurunan dukungan di kalangan publik umum. Tingkat persetujuan publiknya berada di angka 39%, terendah dalam sejarah presiden AS pada titik ini dalam masa jabatan mereka.
Kesimpulan
100 hari pertama masa jabatan kedua Trump ditandai dengan kebijakan kontroversial, ketidakpastian ekonomi, dan ketegangan internasional. Meskipun beberapa pendukung melihat langkah-langkah ini sebagai upaya untuk mengembalikan kekuatan Amerika, banyak pihak menganggapnya sebagai ancaman terhadap stabilitas politik dan ekonomi negara. Ke depan, tantangan bagi Trump adalah menyeimbangkan ambisi politiknya dengan kebutuhan untuk menjaga kestabilan domestik dan hubungan internasional yang konstruktif.
APLIKASI PENGHASIL UANG TERCEPAT 2025
Baca juga : Pemicu Blackout di Spanyol-Portugal Masih Abu-abu