
100 Hari Kanselir Merz: Apakah Ada Retakan ?
Rekam Digital ,Surabaya, – Menandai 100 hari masa jabatan Kanselir Friedrich Merz, pemerintahannya kini tengah diuji dalam berbagai aspek: dari popularitas yang menurun drastis, kritik kebijakan domestik, hingga instabilitas politik dalam koalisi.
Popularitas Turun, AfD Melesat
Survei terbaru menunjukkan Kanselir Merz dan partainya mengalami kemerosotan signifikan. AfD—partai sayap kanan—melampaui CDU/CSU dengan raihan 26%, unggul dua poin dari koalisi pemerintah . Di tingkat kepuasan publik, hanya sekitar 32% yang menilai Merz sebagai manajer krisis yang baik .
Ekonomi: Investasi Besar, Namun Kurang Rencana Struktural
Secara ekonomi, pemerintah Merz meluncurkan dana investasi publik senilai 500 miliar euro untuk infrastruktur dan industri pertahanan . Namun, survei para ekonom dari institut Ifo menemukannya kurang fokus pada reformasi struktural—terutama dalam menangani biaya pensiun. Sebanyak 42% memberikan penilaian negatif terhadap kebijakan ekonomi awal Merz .
Diplomasi Gemilang, Namun Ketegangan Domestik Meningkat
Di panggung global, Merz tampil aktif. Ia menjamu Presiden Zelenskyy, memimpin diskusi lintas-leader Eropa dan AS, serta mengambil posisi tegas terhadap agresi Rusia . Namun, langkahnya yang menghentikan ekspor senjata ke Israel tanpa konsultasi partai menimbulkan gejolak internal dalam CDU/CSU .
Friksi Koalisi: Antara CDU dan SPD
Koalisi Merz dengan SPD tidak berjalan mulus. Penunjukan hakim Mahkamah Konstitusi yang gagal mengundang kritik atas koordinasi internal yang buruk . Ditambah lagi, SPD dan CDU memiliki arah kebijakan yang semakin berbeda—terlebih dalam isu migrasi, ekonomi, dan sosial .
Migrasi dan Reformasi: Kuat Tapi Kontroversial
Sisi domestik–pemerintahan memperketat kebijakan migrasi sejak awal jabatan Merz. Penolakan terhadap pencari suaka di perbatasan dan pembekuan kehidupan keluarga migran mencuat dan dinilai terlalu keras .
Reformasi lain seperti reformasi pensiun memiliki pencapaian, namun menuai kritik soal biaya dan implementasi. Reformasi sistem pengganti “Bürgergeld” juga masih mandek karena perbedaan pandangan dalam koalisi .
APLIKASI PENGHASIL UANG TERCEPAT 2025
Baca juga : Korut Kecam Rencana Israel Kuasai Kota Gaza