
Resmi! Trump Setop Hibah Rp 984 M untuk Harvard
Rekam Digital , Surabaya – Pemerintah Amerika Serikat di bawah Presiden Donald Trump secara resmi menghentikan hibah federal untuk Harvard University. Jumlahnya mencapai $60 juta atau sekitar Rp 984 miliar.
Keputusan ini diumumkan pada 20 Mei 2025 oleh Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS (HHS). Alasannya? Pemerintah menilai ada diskriminasi dan antisemitisme yang belum ditangani serius oleh pihak kampus.
Latar Belakang Keputusan
Pemotongan hibah ini tidak terjadi tiba-tiba. Sebelumnya, pemerintahan Trump telah membekukan dana sebesar $2,2 miliar untuk Harvard sejak April 2025.
Beberapa tuntutan yang diajukan oleh pemerintah meliputi:
- Perubahan sistem kepemimpinan kampus
- Reformasi kebijakan penerimaan mahasiswa
- Pengurangan aktivitas politik di lingkungan kampus
Namun, pihak Harvard menolak permintaan tersebut. Mereka menyatakan bahwa tuntutan pemerintah bertentangan dengan prinsip kebebasan akademik dan otonomi institusi.
Dampak ke Kampus Harvard
Pemutusan hibah ini berdampak besar, terutama untuk program riset. Sekolah Kesehatan Masyarakat Harvard kehilangan hampir setengah pendanaannya.
Akibatnya:
- Beberapa proyek riset harus dihentikan
- Ada pemutusan hubungan kerja (PHK) staf
- Dua gedung kantor tidak lagi disewa karena keterbatasan dana
Untuk menanggulangi hal ini, Harvard mengalokasikan $250 juta dari dana internal. Namun, jumlah itu belum cukup untuk menutup seluruh kekurangan anggaran.
Gugatan dari Harvard
Harvard tidak tinggal diam. Mereka menggugat pemerintah federal ke Pengadilan Distrik di Massachusetts. Dalam gugatan itu, Harvard menyebut keputusan pemerintah melanggar hukum dan hak konstitusional.
Beberapa pejabat penting yang disebut dalam gugatan antara lain:
- Robert F. Kennedy Jr. (Menteri Kesehatan)
- Pam Bondi (Jaksa Agung)
Pihak Harvard menegaskan bahwa tindakan ini adalah upaya membungkam institusi pendidikan yang independen.
Reaksi Publik dan Akademisi
Langkah Trump menuai reaksi keras. Banyak akademisi, mahasiswa, dan alumni menyatakan keprihatinan. Mereka melihat keputusan ini sebagai bentuk tekanan politik.
Di sisi lain, pemerintah tetap bersikeras bahwa dana publik tidak boleh diberikan kepada institusi yang tidak mengikuti hukum federal.
Kesimpulan
Kasus pemotongan hibah ini menjadi perdebatan serius di Amerika. Antara kebijakan pemerintah dan otonomi pendidikan, siapa yang harus mengalah?
Satu hal yang pasti: keputusan ini akan berdampak luas, tidak hanya bagi Harvard, tetapi juga bagi arah pendidikan tinggi di Amerika Serikat ke depan.
APLIKASI PENGHASIL UANG TERCEPAT 2025
Baca juga : Inilah Rahasia di Balik Kesaktian Penyelam Perempuan Jeju Korsel