
Trump Akan Kirim Tentara AS ke Chicago
Rekam Digital ,Surabaya, – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengumumkan rencana kontroversial untuk mengirim pasukan National Guard ke Chicago. Dalam pidatonya di Gedung Putih, Trump menyebut Chicago sebagai “lubang neraka” karena tingkat kejahatan yang ia klaim sangat tinggi.
“Kita akan masuk. Tidak ada pilihan lain,” kata Trump tegas.
“Chicago adalah salah satu kota paling berbahaya di dunia, dan pemerintah pusat wajib turun tangan.”
Pernyataan ini langsung menuai reaksi keras dari pemerintah negara bagian dan pejabat lokal di Illinois.
Alasan Trump Kirim Tentara ke Chicago
Trump menyatakan bahwa keputusannya diambil karena ia melihat tidak ada tindakan efektif dari pihak lokal untuk menekan tingkat kejahatan di Chicago.
Ia juga menyebut bahwa jika perlu, tindakan serupa akan diambil terhadap kota-kota lain seperti Baltimore atau St. Louis. Fokus utamanya adalah mengendalikan kekerasan jalanan dan penembakan acak yang ia sebut “tidak manusiawi”.
Langkah ini merupakan bagian dari narasi kampanye Trump untuk Pemilu 2026, di mana keamanan menjadi isu utama.
Penolakan dari Pihak Lokal
Gubernur Illinois, J.B. Pritzker, mengecam rencana tersebut dan menyebutnya sebagai “aksi teater politik ala reality show”.
“Chicago bukan panggung kampanye, dan warga kami bukan pion politik,” ujar Pritzker.
“Kami menolak intervensi militer tanpa koordinasi.”
Wali Kota Chicago, Brandon Johnson, juga menyatakan bahwa polisi kota tidak akan bekerja sama dengan pasukan federal. Ia menegaskan bahwa keamanan kota harus dikelola oleh otoritas lokal, bukan oleh militer.
Implikasi Hukum dan Isu Konstitusi
Keputusan Trump kirim tentara ke Chicago berpotensi melanggar Posse Comitatus Act, hukum federal yang membatasi penggunaan militer untuk penegakan hukum domestik.
Sebelumnya, Mahkamah Federal menolak langkah serupa ketika Trump mencoba mengirim pasukan ke Los Angeles pada Juni lalu. Kasus ini bisa memicu gugatan hukum baru.
Data vs Narasi Politik
Meskipun Trump menggambarkan Chicago dalam kondisi darurat, data terbaru menunjukkan sebaliknya. Tingkat pembunuhan menurun 30% dan kasus penembakan menurun 40% dalam 12 bulan terakhir.
Banyak analis menilai bahwa penggunaan istilah “lubang neraka” dan rencana pengerahan militer lebih berbau retorika politik dibandingkan solusi nyata.
Eskalasi Antara Pusat dan Lokal
Rencana Trump kirim tentara ke Chicago memperuncing ketegangan antara pemerintah federal dan otoritas lokal. Ini bukan sekadar isu keamanan, tapi pertarungan soal batas kewenangan, hukum, dan narasi politik menjelang pemilu.
Apakah langkah ini akan berhasil? Atau justru memperburuk hubungan antara warga dan negara?
Waktu yang akan menjawab.
APLIKASI PENGHASIL UANG TERCEPAT 2025
Baca juga : Putin Bela Invasi Rusia ke Ukraina, Salahkan Barat