
Trump Minta NATO Keluarkan Spanyol: Apa Sebabnya ?
Rekam Digital ,Surabaya, – Presiden AS Donald Trump kembali menggegerkan panggung politik global. Dalam konferensi pers di Gedung Putih pada 9 Oktober 2025, Trump secara terbuka menyarankan agar NATO mengeluarkan Spanyol dari aliansi karena dianggap tidak memenuhi target anggaran pertahanan terbaru.
“Maybe you should throw them out of NATO, frankly,” ujar Trump dalam pertemuan dengan Presiden Finlandia, Alexander Stubb.
(Reuters)
Pernyataan tersebut memicu gelombang reaksi dari berbagai negara anggota NATO, termasuk Spanyol sendiri.
Latar Belakang Ketegangan: Anggaran Pertahanan
Pada KTT NATO di Den Haag Juni 2025, para anggota menyepakati target baru untuk menaikkan anggaran pertahanan menjadi 5% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Target ini merupakan hasil tekanan kuat dari Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Trump.
(Le Monde)
Namun, Spanyol secara resmi menolak target tersebut dan hanya berkomitmen pada anggaran sebesar 2,1% dari PDB. Pemerintah Spanyol menyatakan bahwa target 5% tidak sesuai dengan prioritas sosial dan struktur fiskal nasional.
(Financial Times)
Spanyol juga berhasil mendapatkan pengecualian resmi dari target tersebut setelah negosiasi intensif dengan Sekretaris Jenderal NATO.
Apakah NATO Bisa Mengeluarkan Spanyol?
Secara hukum, tidak ada mekanisme dalam Piagam NATO yang memungkinkan pengeluaran anggota secara sepihak hanya karena masalah anggaran.
-
Keputusan semacam itu membutuhkan konsensus semua anggota dalam Dewan Atlantik Utara (North Atlantic Council).
-
Sejauh ini, tidak pernah ada negara anggota yang dikeluarkan dari NATO sejak aliansi berdiri tahun 1949.
-
Pernyataan Trump lebih bersifat tekanan politik dan diplomatik, bukan langkah legal.
“It’s not a rule to kick out a country just because they don’t meet a financial target,” ujar pakar hukum internasional NATO.
(Japan Times)
Respons Spanyol: Tegas dan Terukur
Pemerintah Spanyol langsung merespons. Dalam konferensi pers, Perdana Menteri Pedro Sánchez menegaskan bahwa:
-
Spanyol tetap anggota penuh NATO
-
Telah mendapatkan pengecualian resmi
-
Menolak narasi bahwa Spanyol adalah “anggota pemalas” (laggard)
“Kami bukan sekutu kelas dua. Kami menjalankan peran kami sesuai kapasitas nasional dan tanggung jawab global,” tegas Sánchez.
(AP News)
Sementara itu, Menteri Pertahanan Spanyol menambahkan bahwa pengeluaran militer bukan satu-satunya indikator kontribusi, mengingat keterlibatan aktif Spanyol dalam misi kemanusiaan dan keamanan NATO di Afrika dan Timur Tengah.
Implikasi Global: Krisis atau Strategi?
Langkah Trump ini menimbulkan konsekuensi geopolitik yang luas, antara lain:
1. Stabilitas NATO Terancam
Retorika semacam ini dapat melemahkan solidaritas antar anggota, dan memicu ketegangan internal dalam aliansi.
2. Preseden Politik Baru
Jika tekanan ini berhasil, negara-negara anggota lain yang ekonominya lemah bisa merasa terintimidasi oleh standar militer tinggi.
3. Manfaat Bagi Rusia
Keretakan internal di NATO adalah peluang bagi Rusia untuk meningkatkan pengaruhnya di Eropa Selatan dan kawasan Mediterania.
4. Krisis Domestik di Spanyol
Tekanan eksternal bisa memperparah perpecahan politik dalam negeri, terutama di antara koalisi pemerintah yang mengandalkan dukungan partai-partai kiri.
Baca juga : Krisis Fiskal Prancis : Apakah Reformasi ala Italia Bisa Jadi Solusi