Trump Ancam Cabut Dukungan AS Jika Israel Nekat Caplok Tepi Barat
Rekam Digital ,Surabaya, – Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali membuat pernyataan mengejutkan. Ia menegaskan, Amerika akan mencabut seluruh dukungan untuk Israel jika negara itu benar-benar mencaplok wilayah Tepi Barat.
Pernyataan keras itu disampaikan dalam wawancara dengan Time Magazine dan dikonfirmasi oleh Reuters serta The Times of Israel.
“Itu tidak akan terjadi. Israel akan kehilangan semua dukungan dari Amerika Serikat jika itu terjadi,” kata Trump seperti dikutip Al-Monitor (23 Oktober 2025).
Trump menilai langkah aneksasi itu akan menghancurkan janji diplomatiknya dengan negara-negara Arab dan mengancam perdamaian kawasan.
Awal Ketegangan
Ketegangan meningkat setelah Parlemen Israel (Knesset) mengesahkan dua rancangan undang-undang awal tentang kedaulatan di permukiman Yahudi di Tepi Barat.
Langkah itu dipandang sebagai bentuk aneksasi de facto terhadap wilayah yang diakui dunia sebagai milik Palestina.
Keputusan tersebut langsung menuai kecaman internasional.
Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio memperingatkan bahwa kebijakan itu bisa menggagalkan gencatan senjata di Gaza, sementara Wakil Presiden J.D. Vance menyebut langkah itu sebagai “penghinaan diplomatik” terhadap kunjungan resmi AS.
Trump dan Gedung Putih Bereaksi
Trump tidak menutupi kemarahannya. Ia menyebut langkah parlemen Israel sebagai tindakan “sangat bodoh”.
Menurutnya, Netanyahu mengambil risiko besar yang bisa merusak hubungan panjang antara AS dan Israel.
Gedung Putih pun mengeluarkan pernyataan resmi.
“Kami mendukung keamanan Israel, tapi kami tidak akan mendukung kebijakan yang memperluas konflik,” ujar juru bicara Gedung Putih dikutip Politico (23 Oktober 2025).
Pernyataan ini menegaskan bahwa pemerintahan Trump tidak mendukung aneksasi Tepi Barat dalam bentuk apa pun.
Ancaman Nyata bagi Israel
Jika Israel tetap bersikeras, bantuan militer AS senilai lebih dari 3,8 miliar dolar per tahun bisa dihentikan.
Selain itu, rencana normalisasi hubungan dengan Arab Saudi dan Mesir terancam gagal.
Menurut analis Brookings Institution, ancaman Trump ini adalah peringatan paling keras bagi Israel dalam dua dekade terakhir.
Langkah tersebut juga dianggap sebagai cara Trump menjaga stabilitas Timur Tengah setelah perang Gaza berakhir.
Prospek dan Dampak Diplomatik
Meski RUU aneksasi disetujui tipis, proses legislasi di Israel masih panjang.
Tekanan dari AS dan negara-negara Arab kemungkinan membuat rencana itu tertunda atau bahkan dibatalkan.
Trump kembali menegaskan bahwa ia telah berjanji kepada para pemimpin Arab untuk menjaga keseimbangan regional.
“Saya sudah memberi kata kepada negara-negara Arab. Dan saya akan menepatinya,” ucap Trump tegas.
Jika Israel tetap melangkah, hubungan dua negara itu bisa memburuk.
Sebaliknya, jika Israel menahan diri, peluang perdamaian dan kerja sama ekonomi di kawasan bisa tumbuh kembali.
APLIKASI PENGHASIL UANG TERCEPAT 2025
Baca juga : Trump Tuding Presiden Kolombia Gembong Narkoba

