
Spanyol Desak Israel Dilarang Ikut Kompetisi Internasional
Rekam Digital ,Surabaya, – Pemerintah Spanyol secara resmi menyerukan agar Israel dikeluarkan dari berbagai kompetisi internasional, baik dalam bidang olahraga, budaya, hingga seni. Seruan ini muncul menyusul eskalasi konflik di Gaza dan meningkatnya tekanan publik pro-Palestina di dalam negeri.
Seruan Spanyol: Bentuk Protes atas Krisis Kemanusiaan
Perdana Menteri Spanyol Pedro Sánchez memimpin pernyataan tersebut, menyebut tindakan militer Israel sebagai bentuk “barbarisme yang tidak dapat dibenarkan.” Ia membandingkan situasi ini dengan Rusia yang dilarang dari berbagai ajang dunia pasca invasi ke Ukraina.
“Kalau Rusia bisa dikeluarkan, kenapa Israel tidak?” ujar Sánchez dalam wawancara dengan media nasional.
Gangguan di Vuelta a España dan Seruan Boikot Eurovision
Ketegangan makin memuncak saat tim Israel-Premier Tech ikut serta dalam lomba balap sepeda Vuelta a España. Aksi protes besar-besaran terjadi, bahkan memaksa penyelenggara membatalkan sesi podium.
(AP News)
Menteri Kebudayaan Spanyol Ernest Urtasun menegaskan bahwa Spanyol dapat menarik diri dari Eurovision 2026 jika Israel tetap diperbolehkan berpartisipasi.
“Kita tidak bisa memberikan ruang bagi negara yang melanggar hak asasi manusia secara terang-terangan,” tegasnya.
Dukungan Pemerintah & Kontroversi
Beberapa tokoh penting turut mendukung langkah ini:
-
José Manuel Albares (Menteri Luar Negeri): Mendukung penghapusan tim Israel dari Vuelta.
-
Pilar Alegría (Menteri Olahraga): Mengkritik “standar ganda” antara perlakuan terhadap Rusia dan Israel.
Namun, kritik juga muncul dari oposisi dalam negeri dan dari pemerintahan Israel. Mereka menilai sikap Spanyol sebagai bentuk tekanan politik yang bias dan berisiko membuka celah antisemitisme.
Hambatan Hukum & Risiko Diplomatik
Meski desakan tinggi, pemerintah Spanyol tidak memiliki kuasa langsung untuk melarang Israel di ajang seperti Eurovision (di bawah EBU) atau Vuelta a España (di bawah UCI).
Namun, tekanan politik Spanyol tetap berpotensi memengaruhi keputusan organisasi penyelenggara internasional.
Beberapa turnamen lain juga terdampak, seperti:
-
Kejuaraan catur internasional di Basque Country, di mana panitia mencoba melarang bendera Israel, namun kemudian dibatalkan oleh FIDE.
Apakah Ini Akan Menjadi Tren Global?
Seruan Spanyol membuka diskusi global mengenai etika partisipasi negara dalam kompetisi internasional. Apakah komunitas internasional akan menggunakan platform olahraga dan budaya sebagai alat diplomasi dan sanksi terhadap pelanggaran HAM?
Baca juga : Presiden Iran Desak Negara Muslim Putus Hubungan dengan Israel