Serangan Terbaru Rusia ke Ukraina: 6 Orang Tewas dan Listrik Padam
Rekam Digital ,Surabaya, – Ketegangan antara Rusia dan Ukraina kembali meningkat setelah gelombang serangan udara terbaru dari Rusia menewaskan sedikitnya enam orang, termasuk dua anak-anak. Serangan yang terjadi pada Sabtu malam itu juga menyebabkan pemadaman listrik besar-besaran di beberapa wilayah Ukraina bagian timur.
Menurut laporan Reuters (2/11/2025) dan The Guardian, Rusia melancarkan serangan kombinasi rudal dan drone Shahed buatan Iran yang menargetkan infrastruktur energi di Donetsk, Zaporizhzhia, dan Kharkiv. Akibatnya, lebih dari 60.000 rumah tangga kehilangan pasokan listrik, dan sejumlah kota mengalami gangguan jaringan komunikasi.
Latar Belakang Serangan
Konflik antara Rusia dan Ukraina yang memasuki tahun ketiganya terus menunjukkan eskalasi menjelang musim dingin. Serangan terhadap jaringan listrik dan pembangkit tenaga energi disebut sebagai upaya Rusia untuk melemahkan sistem pertahanan sipil Ukraina.
Menurut Ahram Online, dua anak laki-laki berusia 11 dan 14 tahun termasuk di antara korban tewas di wilayah Zaporizhzhia. Sementara itu, Donetsk mengalami pemadaman total setelah jaringan listrik utama di daerah yang masih dikuasai Ukraina rusak berat.
Presiden Volodymyr Zelenskyy menyebut serangan ini sebagai “teror energi” dan menegaskan bahwa Rusia berusaha menghancurkan kehidupan sehari-hari rakyat Ukraina menjelang musim dingin.
Rincian dan Dampak Serangan
-
Di wilayah Zaporizhzhia, lebih dari 60.000 rumah tangga terputus dari listrik setelah serangan rudal menghantam gardu induk utama.
-
Di Donetsk, pasokan listrik dan air bersih terputus total selama lebih dari 24 jam.
-
Di Kharkiv, beberapa fasilitas medis terpaksa beroperasi menggunakan generator darurat.
-
Pemerintah Ukraina melaporkan bahwa sebagian besar serangan diluncurkan dari wilayah Kursk, Rusia, menggunakan rudal jelajah dan drone kamikaze.
Menurut Arab News, serangan ini juga menyebabkan kebakaran besar di fasilitas penyimpanan bahan bakar di wilayah Chernihiv, meski tidak ada korban jiwa tambahan.
Reaksi Dunia Internasional
Amerika Serikat dan Uni Eropa mengecam keras serangan ini. Juru bicara Departemen Luar Negeri AS menyebutnya sebagai “pelanggaran terang-terangan terhadap hukum kemanusiaan internasional”.
Uni Eropa menyatakan bahwa pihaknya sedang menyiapkan paket sanksi tambahan terhadap Rusia, terutama terhadap perusahaan yang terlibat dalam produksi drone dan sistem rudal.
Sementara itu, PBB memperingatkan bahwa pemadaman listrik dan air bersih bisa berdampak besar bagi jutaan warga Ukraina yang bersiap menghadapi suhu ekstrem musim dingin.
Analisis dan Implikasi
Analis pertahanan dari Kyiv Security Forum, Mykola Bielieskov, menyebut serangan Rusia kali ini sebagai strategi tekanan psikologis. Dengan menghancurkan infrastruktur sipil, Rusia berharap melemahkan moral rakyat Ukraina dan memaksa pemerintah Kyiv duduk di meja negosiasi.
Namun, banyak pihak menilai strategi tersebut justru memperkuat solidaritas rakyat Ukraina serta mendorong peningkatan dukungan internasional.
APLIKASI PENGHASIL UANG TERCEPAT 2025
Baca juga : Menhan Israel Desak Lebanon Lucuti Senjata Hizbullah

