
Rusia Serang Ukraina, 20 Tewas dan Puluhan Luka
Rekam Digital ,Surabaya, – Rusia serang Ukraina secara brutal dalam gelombang serangan udara terbaru. Sedikitnya 20 warga sipil tewas, dan lebih dari 80 lainnya luka-luka di berbagai wilayah.
Target serangan mencakup penjara, rumah sakit bersalin, dan pemukiman warga. Banyak korban adalah perempuan, anak-anak, dan pasien medis.
Penjara dan Rumah Sakit Jadi Target
Di wilayah Zaporizhzhia, Rusia menyerang sebuah penjara sipil. 17 orang tewas dan puluhan lainnya terluka. Sementara itu, di Kamianske, rumah sakit bersalin terkena serangan langsung. Dua orang meninggal, termasuk seorang wanita hamil dan staf medis.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy, mengecam tindakan tersebut sebagai bentuk kejahatan perang. Ia mendesak agar dunia segera bertindak sebelum korban makin bertambah.
Skala Serangan Besar
Serangan kali ini merupakan salah satu yang paling luas sepanjang tahun. Rusia serang Ukraina dengan lebih dari 100 rudal dan drone, menyasar 73 titik strategis.
Meski sebagian berhasil ditembak jatuh, banyak yang menghantam langsung wilayah sipil. Serangan ini juga terjadi hanya satu hari setelah ultimatum Presiden AS Donald Trump kepada Rusia.
Reaksi Dunia dan Bantahan Rusia
Kecaman datang dari berbagai pihak. PBB, Uni Eropa, dan organisasi HAM internasional menyebut bahwa Rusia melanggar hukum perang karena menargetkan warga sipil.
Rusia membantah tuduhan itu. Menurut Moskow, semua serangan ditujukan ke fasilitas militer. Namun, bukti visual dan laporan media menunjukkan kerusakan di sekolah, rumah sakit, dan kawasan padat penduduk.
Serangan Terus Berlanjut
Sejak awal Juli, Rusia terus serang Ukraina hampir setiap hari. Kota-kota besar seperti Kyiv, Kharkiv, dan Odesa mengalami kerusakan berat.
Ukraina pun terus meningkatkan anggaran pertahanan dan meminta tambahan bantuan militer dari Barat.
Rusia serang Ukraina secara intensif sepanjang Juli 2025. Serangan yang menewaskan warga sipil ini menunjukkan bahwa konflik belum akan mereda.
Dengan tekanan dari AS dan negara-negara NATO, dunia kini menunggu apakah langkah nyata akan diambil untuk menghentikan penderitaan warga sipil Ukraina.
APLIKASI PENGHASIL UANG TERCEPAT 2025
Baca juga : Lembaga HAM Israel Tuduh Tel Aviv Lakukan Genosida di Gaza