
Ratusan Ribu Warga Gaza Mengungsi Akibat Operasi Militer Israel
Rekam Digital ,Surabaya, – Operasi militer besar-besaran yang dilancarkan Israel di wilayah Gaza sejak awal September 2025 telah memicu gelombang pengungsian besar. Hingga saat ini, ratusan ribu warga Palestina terpaksa meninggalkan rumah mereka demi menyelamatkan diri dari serangan udara dan darat.
Situasi kemanusiaan di Gaza kini mencapai titik kritis. Banyak warga tidak tahu harus ke mana, karena sebagian besar wilayah selatan juga sudah penuh sesak dengan pengungsi. Organisasi internasional memperingatkan bahwa ini adalah salah satu krisis pengungsian tercepat dan terbesar dalam sejarah konflik Israel-Palestina.
Pemicu Utama Pengungsian Massal
Serangan militer Israel diperluas ke beberapa distrik padat penduduk di Gaza City. Selain serangan langsung, militer juga mengeluarkan peringatan evakuasi ke sejumlah wilayah, memicu kekhawatiran dan kepanikan massal.
Faktor-faktor yang memperparah situasi:
-
Serangan udara dan artileri terus berlangsung tanpa jeda.
-
Peringatan evakuasi dari tentara Israel yang menyasar lebih dari 10 distrik utama.
-
Kerusakan infrastruktur vital, termasuk rumah sakit, sekolah, dan jaringan listrik.
Jumlah Pengungsi dan Dampaknya
Berdasarkan data dari PBB dan OCHA (Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan):
-
Lebih dari 500.000 warga Gaza telah mengungsi dalam dua minggu terakhir.
-
Sebagian besar mengungsi ke wilayah Khan Younis dan Rafah di selatan.
-
Banyak yang berjalan kaki tanpa akses kendaraan, membawa barang seadanya.
Pengungsi menghadapi tantangan berat, mulai dari kekurangan makanan dan air bersih, hingga sanitasi yang buruk. Fasilitas penampungan pun mulai kewalahan, bahkan tenda darurat pun kini langka.
Kondisi Kemanusiaan Semakin Memburuk
Kondisi kesehatan masyarakat makin mengkhawatirkan:
-
Rumah sakit kehabisan obat-obatan dan bahan bakar.
-
Tenaga medis terbatas, sementara jumlah korban luka terus bertambah.
-
Akses bantuan kemanusiaan terhambat blokade dan konflik aktif.
Organisasi internasional seperti UNRWA dan ICRC mendesak agar koridor kemanusiaan segera dibuka demi menyalurkan bantuan vital.
Reaksi Internasional dan Seruan Damai
Sejumlah negara dan organisasi dunia mendesak:
-
Gencatan senjata segera untuk memungkinkan evakuasi warga sipil dengan aman.
-
Dibukanya akses bantuan kemanusiaan, khususnya makanan, air, dan medis.
-
Penghormatan terhadap hukum humaniter internasional dalam operasi militer.
PBB juga memperingatkan bahwa konflik ini berpotensi memicu krisis kemanusiaan regional jika tidak segera dihentikan.
Baca juga : 1.640 Hektar Hutan Terbakar di Spanyol Akibat Cuaca Panas