
Putin–Trump Bertemu 3 Jam Tanpa Kesepakatan
Rekam Digital ,Surabaya, – Setelah pertemuan yang berlangsung selama hampir tiga jam, Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden AS Donald Trump tidak berhasil mencapai kesepakatan apa pun terkait krisis Ukraina. Meskipun keduanya menyebut pertemuan ini sebagai “produktif dan konstruktif”, tak ada hasil konkret yang diumumkan kepada publik.
Pertemuan tertutup yang digelar di pangkalan militer Joint Base Elmendorf-Richardson ini semula digadang-gadang sebagai titik awal perdamaian baru. Namun, perbedaan pandangan antara kedua pemimpin tetap tak terjembatani.
Banyak Kata, Tanpa Keputusan
Trump menyatakan bahwa ia dan Putin telah “membahas semua topik penting” termasuk gencatan senjata di Ukraina dan pengurangan sanksi. Namun, ia mengakui belum ada keputusan final.
“Kami sepakat untuk terus berbicara, tapi belum ada kesepakatan sampai benar-benar ada kesepakatan,” kata Trump.
Putin, di sisi lain, menilai pertemuan berlangsung dalam suasana saling menghormati. Ia bahkan mengundang Trump untuk melakukan kunjungan lanjutan ke Moskow, tetapi tak memberikan sinyal akan menghentikan operasi militer di Ukraina.
Ukraina Tidak Dilibatkan
Salah satu kritik utama muncul dari pemerintah Ukraina, yang tidak diikutsertakan dalam pembicaraan. Duta Besar Ukraina untuk Australia, Vasyl Myroshnychenko, mengecam hasil pertemuan ini sebagai “kosong dan tidak sah secara moral”.
“Tanpa Ukraina dalam ruangan, tidak ada yang sah. Ini bukan diplomasi, ini panggung sandiwara,” ujarnya.
Kritik dari Barat
Pengamat politik dan media Barat menyebut Putin sebagai “pemenang simbolis” dari pertemuan ini. Dengan tampil di panggung global tanpa memberikan konsesi, ia dinilai memperkuat posisinya di dalam dan luar negeri. Sementara itu, Trump dinilai gagal menekan Rusia untuk mengambil langkah konkret.
Ikon tenis dunia Martina Navratilova ikut berkomentar. Ia menyebut ekspresi Trump saat keluar dari pertemuan seperti “pria yang kalah dalam negosiasi”.
Masa Depan yang Masih Gelap
Pertemuan ini belum memberikan arah jelas tentang solusi damai bagi konflik yang telah berlangsung lebih dari tiga tahun. Meskipun dibungkus dengan formalitas, simbolisme, dan retorika damai, hasil akhirnya nihil. Tidak ada dokumen, tidak ada deklarasi bersama, dan tidak ada komitmen resmi.
Pertanyaan besar pun muncul: apakah ini hanya pertunjukan politik atau benar-benar langkah awal menuju resolusi damai?
APLIKASI PENGHASIL UANG TERCEPAT 2025
Baca juga : PM Denmark Sebut Netanyahu Kini Jadi “Masalah”