
Presiden Lebanon Tegas Tolak Normalisasi Hubungan dengan Israel
Rekam Digital ,Surabaya, – Presiden Lebanon Joseph Aoun secara tegas menolak opsi normalisasi hubungan diplomatik dengan Israel. Ia menegaskan bahwa saat ini Lebanon hanya mengupayakan “keadaan tanpa perang”, bukan menjalin hubungan formal.
“Peace is the state of no war. Normalization is not part of Lebanese foreign policy,” kata Aoun dalam konferensi pers di Beirut (11 Juli 2025), saat menerima delegasi pemikir politik dari Timur Tengah.
Pernyataan ini muncul di tengah desakan dari sejumlah pihak internasional yang mendorong negara-negara Arab menjalin hubungan dengan Israel, menyusul keberhasilan Abraham Accords yang telah melibatkan Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Maroko sejak 2020.
Konteks Diplomatik & Sejarah
Lebanon secara hukum masih dalam status perang dengan Israel sejak 1948. Meskipun terdapat gencatan senjata pada 2006 dan perjanjian terbatas dalam beberapa tahun terakhir, tidak ada hubungan diplomatik formal antara kedua negara.
Berbeda dari negara-negara Arab lainnya, Lebanon memiliki dinamika internal kompleks, terutama dengan keberadaan kelompok bersenjata seperti Hezbollah, yang aktif di wilayah perbatasan dan bersikap konfrontatif terhadap Israel.
Arah Kebijakan Aoun: Damai Tanpa Normalisasi
Presiden Aoun menekankan bahwa:
-
Negara, bukan milisi, harus memegang monopoli senjata.
-
Prioritas Lebanon adalah menciptakan zona aman dan menarik pasukan asing, termasuk Israel dari titik-titik di selatan Lebanon.
-
Tidak ada pembicaraan resmi soal pengakuan diplomatik atau pembukaan hubungan ekonomi dengan Israel saat ini.
Lebanon juga menuntut agar pasukan Israel mundur dari lima titik strategis, agar wilayah itu bisa dikendalikan penuh oleh militer Lebanon dan pasukan PBB (UNIFIL).
Reaksi dan Dampak Internasional
-
PBB & Uni Eropa menyambut pendekatan damai namun menekankan pentingnya stabilitas dan dialog regional.
-
Israel belum memberikan tanggapan resmi, namun analis menilai sikap Aoun bisa meredakan eskalasi sementara.
-
AS dan pendukung Abraham Accords kecewa, namun memahami posisi unik Lebanon dalam konteks konflik dalam negeri dan pengaruh Iran di kawasan.
Ke Mana Arah Lebanon Selanjutnya?
Meskipun menolak normalisasi, Lebanon tidak menutup pintu terhadap:
-
Dialog bilateral non-formal untuk urusan keamanan perbatasan
-
Gencatan senjata jangka panjang
-
Koordinasi internasional dalam pengiriman bantuan kemanusiaan
Langkah Aoun ini dipandang sebagai jalan tengah: menjaga kedaulatan nasional sambil membuka ruang damai tanpa menjual isu sensitif seperti pengakuan negara.
APLIKASI PENGHASIL UANG TERCEPAT 2025
Baca juga : Pilu, Hampir 800 Warga Gaza Tewas Saat Cari Bantuan Makanan