
PM Nepal Mundur Setelah Rumah Dibakar Demonstran Gen Z
Rekam Digital ,Surabaya, – Perdana Menteri Nepal, K.P. Sharma Oli, resmi mengundurkan diri dari jabatannya setelah aksi demonstrasi besar-besaran yang dipimpin generasi muda Gen Z berakhir dengan pembakaran rumah pribadinya.
Kerusuhan dipicu oleh kebijakan kontroversial pemerintah yang memblokir akses ke berbagai platform media sosial seperti Facebook, Instagram, dan X (Twitter). Langkah ini disebut sebagai bentuk represi terhadap kebebasan berekspresi dan pemicu utama kemarahan publik.
Kronologi Peristiwa
-
Awal September 2025 – Pemerintah Nepal mengumumkan pemblokiran semua platform sosial media untuk “menjaga stabilitas nasional”.
-
7–8 September – Protes meletus di berbagai kota besar, dipimpin oleh mahasiswa, influencer lokal, dan organisasi pemuda.
-
9 September – Aksi damai berubah menjadi kekerasan. Demonstran membakar rumah pribadi PM Oli dan sejumlah kantor pemerintah.
-
10 September – Oli menyampaikan pengunduran diri secara resmi dalam konferensi pers darurat. Ia menyatakan:
“Saya memilih mundur demi meredam situasi dan memberi ruang bagi dialog nasional.”
Dampak Kerusuhan
-
19 orang tewas dalam bentrokan antara demonstran dan aparat keamanan.
-
Bandara internasional Kathmandu ditutup sementara waktu.
-
Beberapa tokoh politik dan menteri kabinet turut mengundurkan diri.
-
Militer dikerahkan untuk mengamankan area vital, termasuk parlemen dan istana presiden.
Reaksi Nasional & Internasional
Reaksi keras datang dari dalam dan luar negeri. Komisi Hak Asasi Manusia Nepal menyebut pemblokiran media sosial sebagai “pelanggaran serius terhadap hak sipil.”
Organisasi internasional seperti Human Rights Watch dan Amnesty International menyoroti pelanggaran HAM yang terjadi selama protes. Di sisi lain, negara tetangga seperti India dan Tiongkok menyatakan keprihatinan atas krisis politik yang berkembang cepat di Nepal.
Analisis Politik
Pengunduran diri Oli menandai akhir dari era politik konservatif yang sering dikritik karena sentralistik dan otoriter. Banyak analis politik menyebut kebangkitan Gen Z di Nepal sebagai awal dari gelombang perubahan sosial-politik yang lebih luas di Asia Selatan.
“Ini bukan hanya soal media sosial. Ini tentang generasi yang tidak mau lagi dibungkam,” kata analis regional, Dr. Anita Thapa.
Keputusan PM Nepal untuk mundur setelah rumahnya dibakar oleh demonstran Gen Z adalah simbol nyata dari krisis kepercayaan yang sedang dialami pemerintah. Aksi protes ini menjadi penanda bahwa kekuatan generasi muda tidak bisa diabaikan, dan demokrasi harus diadaptasi untuk menjawab tuntutan zaman.
Baca juga : Gedung Putih akui Israel kabari AS sebelum bombardir Qatar