
Pemerintah Amerika Shutdown : Arti, Dampak, dan Situasi Terkini
Rekam Digital ,Surabaya, – Pemerintah Amerika Serikat resmi mengalami shutdown sejak 1 Oktober 2025, menyusul kegagalan Kongres dalam menyetujui anggaran tahunan untuk tahun fiskal 2026. Kebuntuan legislatif ini membuat sebagian besar layanan pemerintahan federal terhenti dan ratusan ribu pegawai tidak menerima gaji.
Shutdown ini merupakan yang pertama sejak 2019 dan terjadi pada awal masa jabatan kedua Presiden Donald Trump.
Apa Itu Shutdown Pemerintah?
Shutdown pemerintah adalah penghentian sebagian operasi pemerintahan federal karena kegagalan kongres dalam mengesahkan rancangan undang-undang anggaran sebelum tenggat waktu 30 September.
Dalam kondisi ini, hanya layanan yang dikategorikan “esensial” yang tetap beroperasi, seperti keamanan nasional, militer, dan layanan kesehatan mendesak. Sementara itu, ribuan pegawai pemerintah yang tidak dianggap esensial diliburkan tanpa gaji (furlough) hingga anggaran disahkan. (Wikipedia)
Penyebab Shutdown 2025
Shutdown kali ini dipicu oleh:
-
Ketidaksepakatan antara Partai Republik dan Demokrat mengenai pemotongan anggaran dan subsidi kesehatan.
-
Partai Demokrat menolak usulan penghapusan program sosial seperti Obamacare.
-
Presiden Trump mendorong pemangkasan anggaran lembaga-lembaga yang dianggap condong ke Demokrat, termasuk proyek infrastruktur negara bagian biru seperti Illinois dan California.
Menurut AP News, dua proposal pendanaan yang diajukan gagal lolos voting di Senat, memperpanjang shutdown hingga hari keempat.
Dampak Shutdown Pemerintah Amerika
1. Dampak Ekonomi
-
Diperkirakan kerugian ekonomi mencapai $400 juta per hari.
-
Setiap minggu shutdown diperkirakan mengurangi pertumbuhan PDB AS sebesar 0,1%, menurut analis dari The Guardian.
2. Pegawai Pemerintah
-
Sekitar 800.000 pegawai federal terdampak, termasuk staf imigrasi, pengawas makanan, dan karyawan museum nasional.
-
Pegawai esensial seperti penjaga perbatasan dan pilot FAA tetap bekerja, tetapi tanpa bayaran sementara.
3. Layanan Publik
-
Penundaan layanan paspor, visa, dan pengadilan sipil.
-
Pemeriksaan keamanan pangan dan pengawasan obat dihentikan.
-
Program bantuan pangan seperti SNAP terancam jika shutdown berlanjut lebih dari dua minggu.
Situasi Terkini (Oktober 2025)
-
Shutdown memasuki hari ke-4, belum ada tanda-tanda kesepakatan.
-
Gedung Putih membekukan $2,1 miliar dana proyek transportasi di Chicago, sebagai tekanan terhadap Partai Demokrat. (Reuters)
-
Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, memperingatkan bahwa shutdown berkepanjangan akan melemahkan daya beli rakyat dan merusak ekonomi nasional. (Business Insider)
-
Presiden Trump menegaskan, bila Kongres tak bergerak, pemangkasan permanen lembaga pemerintah bisa dilakukan.
Shutdown pemerintah Amerika Serikat pada Oktober 2025 menandai ketegangan politik yang serius antara eksekutif dan legislatif. Meski layanan penting tetap berjalan, dampaknya terhadap ekonomi dan kehidupan rakyat sangat nyata.
Situasi ini menunjukkan bahwa politik anggaran bukan hanya soal angka, tetapi soal nasib jutaan warga negara. Solusi hanya bisa dicapai jika terjadi kompromi antara dua partai besar.
Baca juga : Dilindungi Tentara, Buldoser Israel Bangun Jalan Baru di Tepi Barat