
Negara Ini Jadi Opsi Pertemuan Putin–Zelensky
Rekam Digital ,Surabaya, – Upaya diplomatik global untuk mengakhiri konflik Rusia-Ukraina mulai menunjukkan arah positif. Berbagai negara netral kini disebut sebagai opsi pertemuan Putin–Zelensky, yang digagas sebagai momentum perdamaian pasca lebih dari dua tahun konflik berkepanjangan.
Hungaria Muncul sebagai Tuan Rumah Potensial
Pemerintah Hungaria secara terbuka menyatakan kesiapannya menjadi tuan rumah pertemuan antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Hal ini diperkuat oleh keluarnya Hungaria dari keanggotaan Mahkamah Pidana Internasional (ICC), sehingga menjamin kekebalan hukum bagi Putin selama kunjungan.
Menurut laporan internasional, Washington juga mempertimbangkan Budapest sebagai lokasi pertemuan trilateral antara Putin, Zelensky, dan mantan Presiden AS Donald Trump. Namun, rencana ini memicu pro dan kontra, mengingat hubungan dekat Hungaria dengan Moskow.
Swiss dan Austria: Netral dan Berpengalaman
Selain Hungaria, Swiss juga menjadi kandidat kuat sebagai opsi pertemuan Putin–Zelensky. Kota Jenewa, yang terkenal sebagai pusat diplomasi dunia, disebut mendapat dukungan dari sejumlah pemimpin Eropa.
Sementara itu, Austria menawarkan Wina sebagai alternatif yang tidak kalah strategis. Negara ini memiliki status netral secara militer dan pengalaman sebagai tuan rumah konferensi internasional besar. Faktor tersebut membuat Austria dipandang ideal sebagai tempat netral dan aman.
Turki dan Negara Teluk Jadi Opsi Praktis
Turki, dengan posisinya yang strategis di antara Eropa dan Asia, turut masuk daftar calon lokasi. Pemerintah Turki sebelumnya telah memediasi sejumlah negosiasi antara Rusia dan Ukraina, menjadikannya opsi realistis untuk pertemuan tingkat tinggi.
Beberapa negara Teluk seperti Qatar dan Uni Emirat Arab juga dilirik karena peran aktif mereka dalam diplomasi regional. Kedua negara memiliki catatan kuat sebagai fasilitator perundingan damai di konflik global.
Zelensky Tegaskan Syarat Keamanan
Presiden Zelensky dalam pernyataan terbarunya menegaskan bahwa ia bersedia bertemu Putin secara langsung. Namun, ia menuntut adanya jaminan keamanan formal dari sekutu-sekutunya, sebelum menyepakati lokasi maupun waktu pertemuan.
“Kami terbuka untuk berdialog, namun bukan di tempat yang bisa dimanipulasi secara politik,” ujar Zelensky kepada media, sembari menyatakan bahwa Rusia harus menunjukkan niat damai yang nyata.
Dunia Berharap Pertemuan Ini Jadi Titik Balik
Diplomasi lintas negara terus digalakkan untuk merealisasikan pertemuan Putin–Zelensky sebagai langkah awal menuju gencatan senjata permanen. Namun, kompleksitas politik, hukum, dan kepercayaan antar pihak masih menjadi tantangan besar.
Meski begitu, pilihan lokasi yang terus dibahas menunjukkan bahwa peluang untuk negosiasi langsung kini lebih terbuka dari sebelumnya.
APLIKASI PENGHASIL UANG TERCEPAT 2025
Baca juga : Israel Umumkan Operasi Rebut Kota Gaza Telah Dimulai