
Messi Terima Rp 903 Miliar dari Barcelona: Ini Penjelasannya!
Rekam Digital ,Surabaya, – Lionel Messi kembali menjadi sorotan publik usai laporan menyebut dirinya menerima pembayaran fantastis dari mantan klubnya, FC Barcelona, senilai Rp 903 miliar pada 30 Juni 2025. Banyak yang mengira ini adalah bentuk kontrak baru atau bonus istimewa. Namun, faktanya cukup mengejutkan.
Uang yang diterima Messi ini ternyata berasal dari kewajiban gaji tertunda yang sudah lama belum dibayarkan pihak Barcelona sejak masa pandemi COVID-19.
Awal Mula Utang Barcelona ke Messi
Pada tahun 2020, Barcelona mengalami krisis keuangan berat akibat pandemi. Untuk menyelamatkan klub, manajemen saat itu membuat kesepakatan dengan para pemain utama, termasuk Messi, untuk menunda sebagian gaji mereka.
Messi setuju menunda sebagian besar hak finansialnya demi membantu klub. Total gaji tertunda yang menjadi hak Messi diperkirakan mencapai €52 juta atau setara lebih dari Rp 870 miliar pada saat itu.
Kenapa Dibayar Sekarang?
Barcelona dijadwalkan menyelesaikan pelunasan gaji tertunda tersebut dalam beberapa fase. Salah satu termin penting adalah Juni 2025, yang ditetapkan sebagai batas pembayaran akhir.
Pada bulan inilah, Messi menerima transfer sebesar £5 juta (sekitar €5,95 juta atau Rp 903 miliar), sebagai bagian terakhir dari kewajiban tersebut. Pembayaran ini dilakukan sesuai dengan kesepakatan internal dan tanpa konflik hukum.
Tidak Hanya Messi
Lionel Messi bukan satu-satunya pemain yang menerima pelunasan. Eks kapten Sergio Busquets juga menerima pembayaran tertunda senilai £1 juta, sementara Jordi Alba mendapatkan £806 ribu.
Secara keseluruhan, Barcelona telah mencairkan lebih dari £13,7 juta (Rp 2,4 triliun) untuk mantan pemain yang terdampak restrukturisasi gaji pada periode 2020–2021.
Dampaknya bagi Barcelona
Pembayaran utang ini penting bagi Barcelona dalam beberapa aspek:
-
Menutup kewajiban hukum kepada mantan pemain.
-
Membersihkan laporan keuangan sebelum masuk musim 2025/26.
-
Memperkuat posisi klub dalam regulasi Financial Fair Play (FFP) UEFA dan La Liga.
Dengan menyelesaikan kewajiban lama ini, Barcelona bisa lebih leluasa menyusun ulang strategi belanja pemain ke depan.
APLIKASI PENGHASIL UANG TERCEPAT 2025
Baca juga : Mikkel Bro Hansen Diincar Barcelona? Ini Jawabannya