
Kompak, Xi Jinping dan Putin Bersatu Melawan Pengaruh AS
Rekam Digital , Surabaya – Presiden China Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin kembali memperkuat aliansi strategis mereka. Keduanya bersatu dalam menghadapi dominasi Amerika Serikat (AS) yang dianggap mengganggu keseimbangan global. Pertemuan tingkat tinggi di Moskow menandai babak baru dalam hubungan bilateral antara dua kekuatan besar dunia tersebut.
Hubungan China-Rusia Semakin Erat
Dalam konferensi pers bersama, Xi Jinping menyebut hubungan China dan Rusia sebagai “kemitraan tanpa batas”. Artinya, kerja sama kedua negara mencakup berbagai bidang tanpa ada pembatasan. Putin menyambut pernyataan tersebut dan menegaskan bahwa Rusia akan terus mempererat hubungan strategis dengan China dalam menghadapi tekanan dari Barat, khususnya Amerika Serikat.
Keduanya menandatangani beberapa kesepakatan penting, termasuk kerja sama di bidang energi, teknologi, pertahanan, dan penggunaan mata uang lokal dalam perdagangan bilateral. Langkah ini juga bertujuan mengurangi dominasi dolar AS dalam transaksi global.
Perdagangan dan Ekonomi Jadi Fokus
Perdagangan antara China dan Rusia terus tumbuh pesat. Pada 2024, total perdagangan mencapai lebih dari 240 miliar dolar AS, naik signifikan dibanding tahun-tahun sebelumnya. Kedua negara juga sepakat untuk mempercepat pembangunan jalur kereta api lintas negara, memperluas jaringan energi lintas batas, dan memperkuat investasi di sektor digital dan teknologi.
Xi dan Putin menyatakan bahwa kerja sama ekonomi ini merupakan pilar utama untuk menciptakan dunia multipolar, di mana tidak hanya satu negara yang memegang kendali atas ekonomi dan politik global.
Kerja Sama Militer Tunjukkan Kekuatan
Tidak hanya di bidang ekonomi, kerja sama militer antara China dan Rusia juga semakin intens. Dalam beberapa bulan terakhir, keduanya melakukan latihan militer gabungan di kawasan Asia dan Arktik. Latihan ini dianggap sebagai sinyal kuat bahwa mereka siap menghadapi potensi ancaman bersama, termasuk dari Amerika dan sekutunya.
Putin mengatakan bahwa dunia perlu melihat China dan Rusia sebagai kekuatan penyeimbang terhadap kebijakan agresif yang sering ditunjukkan oleh Washington. Xi menambahkan bahwa keamanan global tidak boleh didominasi oleh satu pihak saja.
Kritik Terhadap Amerika Serikat
Dalam pernyataannya, kedua pemimpin menuding AS terlalu sering mencampuri urusan dalam negeri negara lain dan menggunakan tekanan ekonomi serta militer untuk mempertahankan dominasinya. Mereka mendesak pembentukan tatanan dunia baru yang lebih adil, di mana setiap negara memiliki hak yang sama tanpa campur tangan asing.
Xi dan Putin menyerukan solidaritas antarnegara berkembang agar tidak mudah dipengaruhi oleh tekanan geopolitik Barat. Menurut mereka, kolaborasi lintas negara adalah kunci untuk menghadapi krisis global bersama.
APLIKASI PENGHASIL UANG TERCEPAT 2025
Baca juga : Ancaman Iran: “Buka Gerbang Neraka” Jika Israel-AS Serang