
Jerman Undang Diplomat Taliban untuk Buka Layanan Konsuler
Rekam Digital ,Surabaya, – Pemerintah Jerman secara resmi mengundang dua diplomat dari Taliban untuk membuka layanan konsuler di Berlin dan Bonn. Langkah ini menandai momen penting dalam hubungan bilateral non-formal antara Berlin dan Kabul pasca-kembalinya Taliban berkuasa di Afghanistan sejak 2021.
Meski belum mengakui Taliban secara diplomatik, Jerman membuka kerja sama teknis untuk mempercepat proses deportasi warga Afghanistan yang telah divonis bersalah oleh pengadilan Jerman.
Latar Belakang Diplomatik
Keputusan ini berakar dari kebutuhan administratif. Pemerintah Jerman menghadapi tantangan besar dalam memulangkan puluhan warga Afghanistan yang tersangkut kasus kriminal, namun terganjal proses identifikasi karena ketiadaan layanan konsuler aktif dari otoritas Afghanistan.
Kini, dengan kehadiran diplomat Taliban di dua kota besar tersebut, verifikasi identitas dan penerbitan dokumen perjalanan dapat dilakukan lebih cepat dan sesuai prosedur hukum internasional.
Tujuan dan Fungsi Layanan Konsuler Taliban di Jerman
Hadirnya diplomat Taliban bukan untuk membangun hubungan resmi, melainkan fokus pada aspek fungsional berikut:
-
Menyediakan layanan konsuler bagi warga Afghanistan, seperti penerbitan paspor dan surat perjalanan.
-
Memfasilitasi proses deportasi, terutama bagi narapidana yang sudah diputus hukum.
-
Memverifikasi kewarganegaraan guna mencegah deportasi salah alamat.
Menurut Kementerian Dalam Negeri Jerman, dua diplomat yang ditugaskan adalah staf teknis dengan pengalaman di bidang administrasi dan tidak terkait kelompok garis keras.
Reaksi Beragam dari Publik dan Pengamat
Keputusan Jerman undang diplomat Taliban ini mendapat respons campuran:
✅ Pendukung Menilai:
-
Solusi pragmatis untuk mempercepat proses deportasi.
-
Menghindari biaya penahanan jangka panjang bagi narapidana asing.
-
Tidak serta-merta mengakui legitimasi politik Taliban.
❌ Penentang Berpendapat:
-
Berisiko dianggap sebagai pengakuan de facto terhadap Taliban.
-
Dikhawatirkan mengancam keamanan diaspora Afghanistan di Jerman.
-
Mengirimkan sinyal keliru soal komitmen Jerman terhadap HAM dan demokrasi.
Posisi Jerman dalam Konteks Global
Langkah ini serupa dengan pendekatan Belanda dan Norwegia yang sebelumnya membuka saluran teknis dengan otoritas Taliban untuk urusan migrasi dan identifikasi warga.
Namun, Jerman menegaskan bahwa tidak ada bentuk pengakuan diplomatik resmi terhadap Taliban, melainkan kerja sama administratif demi menjaga sistem hukum dan ketertiban di dalam negeri.
APLIKASI PENGHASIL UANG TERCEPAT 2025
Baca juga : “Sleeping Prince” Wafat Setelah 20 Tahun Koma , Saudi berduka