
Jawaban Pilu Kelaparan Di Gaza , Italia Kirim Bantuan Udara
Rekam Digital ,Surabaya, – Krisis kelaparan di Jalur Gaza memasuki fase paling tragis. Ribuan anak menderita kekurangan gizi akut. Ratusan ribu orang menghadapi kelaparan ekstrem. Untuk membantu, Italia mengirim bantuan kemanusiaan dari udara pada awal Agustus sebagai langkah solidaritas.
Blokade Israel Perparah Situasi
Sejak Maret 2025, Israel menerapkan blokade total terhadap Gaza. Akibatnya, bantuan makanan, air bersih, dan obat-obatan tidak dapat masuk dengan lancar. Laporan PBB menyebut lebih dari 420.000 orang dalam kondisi darurat pangan.
WHO mencatat lebih dari 63 warga Gaza meninggal akibat kelaparan pada Juli saja. Sebagian besar adalah anak-anak. Infrastruktur yang rusak membuat distribusi bantuan hampir mustahil dilakukan lewat jalur darat.
Italia Terjun Bantu Lewat Udara
Italia menjadi salah satu negara Eropa yang ikut serta dalam misi bantuan udara internasional, bersama Jerman, Prancis, UEA, dan Yordania. Pada 1 Agustus 2025, pesawat angkut Italia menjatuhkan bantuan darurat di wilayah Gaza utara dan tengah.
Sebelumnya, Italia juga mengirim 15 ton bantuan kemanusiaan via udara dari Pisa ke Amman, yang kemudian diteruskan ke Gaza melalui koordinasi Palang Merah Internasional.
Pemerintah Italia menyatakan komitmennya untuk mendukung warga sipil Gaza. “Kami tidak bisa tinggal diam melihat kelaparan ini,” ujar Menteri Luar Negeri Italia.
Bantuan Diperlukan, Tapi Bukan Solusi
Meski bantuan udara membawa harapan, banyak pihak mempertanyakan efektivitasnya. Organisasi UNRWA dan Médecins Sans Frontières menyebut bantuan udara mahal, berisiko, dan tidak mencukupi.
Beberapa kasus tragis juga dilaporkan. Paket bantuan yang dijatuhkan tanpa panduan presisi menyebabkan korban jiwa, termasuk anak-anak. Selain itu, distribusi tidak merata membuat ribuan orang saling berebut di lokasi jatuhnya bantuan.
Warga Gaza Sambut dengan Haru
Gambar dari lapangan menunjukkan warga Gaza berlari menuju lokasi jatuhnya bantuan. Banyak yang membawa anak-anak. Meski bantuan terbatas, warga menyebutnya sebagai “secercah harapan di tengah kehancuran.”
Seorang ibu bernama Samira, 34 tahun, mengatakan kepada media lokal, “Kami belum makan roti selama tiga hari. Bantuan ini seperti mukjizat kecil.”
Solusi Jangka Panjang Masih Diperlukan
Italia dan negara donor lainnya mendesak Israel untuk membuka akses jalur darat untuk bantuan. Tanpa itu, pengiriman udara hanya menjadi solusi darurat jangka pendek.
Organisasi internasional sepakat bahwa krisis di Gaza tidak akan selesai tanpa penghentian blokade dan jaminan distribusi bantuan kemanusiaan secara aman dan berkelanjutan.
APLIKASI PENGHASIL UANG TERCEPAT 2025
Baca juga : Tarif naik 50% , Warga Brasil Bakar Patung Trump