Israel Kembali Serang Lebanon, 1 Orang Tewas dan 2 Terluka
Rekam Digital ,Surabaya, – Situasi keamanan di kawasan perbatasan Israel–Lebanon kembali memanas setelah militer Israel melancarkan serangan udara di wilayah selatan Lebanon pada Sabtu malam. Serangan tersebut dilaporkan menewaskan satu orang dan melukai dua lainnya, meskipun gencatan senjata antara kedua pihak masih secara resmi berlaku.
Menurut laporan Al Jazeera (24/10/2025), serangan dilakukan menggunakan pesawat tanpa awak bersenjata yang menargetkan sebuah kendaraan di distrik Nabatieh. Rudal yang diluncurkan menghantam area pemukiman dan menyebabkan ledakan besar yang terdengar hingga radius beberapa kilometer. Korban tewas diketahui merupakan warga sipil yang tengah melintas di lokasi kejadian. Dua korban luka, yang disebut berusia antara 30 dan 40 tahun, kini menjalani perawatan intensif di rumah sakit setempat.
Militer Israel mengklaim bahwa serangan tersebut diarahkan terhadap posisi militan Hezbollah yang diduga sedang memindahkan peralatan militer menuju perbatasan. Namun, otoritas Lebanon membantah klaim tersebut dan menegaskan bahwa serangan dilakukan di wilayah sipil tanpa adanya aktivitas militer yang terdeteksi.
Ketegangan yang Terus Meningkat
Sejak diberlakukannya gencatan senjata pada November 2024 yang dimediasi oleh Amerika Serikat, pelanggaran demi pelanggaran terus dilaporkan terjadi di sepanjang garis demarkasi. Kedua pihak saling menuduh sebagai penyebab utama ketegangan. Israel menuding Hezbollah menimbun senjata dan melakukan patroli bersenjata di zona larangan militer, sementara Lebanon menuduh Israel secara rutin melanggar wilayah udaranya melalui penerbangan pesawat tempur maupun drone pengintai.
Dalam pernyataan resmi, Presiden Lebanon Joseph Aoun menyebut serangan terbaru ini sebagai bentuk pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional dan menegaskan bahwa pemerintah Lebanon akan mengajukan laporan resmi ke Dewan Keamanan PBB. Ia juga menilai bahwa tindakan Israel tersebut bertujuan untuk memprovokasi respons militer dari pihak Hezbollah agar situasi kembali memanas.
Dampak terhadap Warga Sipil
Laporan dari Press TV (25/10/2025) menunjukkan bahwa serangan tersebut memicu kepanikan luas di wilayah Nabatieh. Sejumlah warga meninggalkan rumah mereka untuk mengungsi ke daerah utara Lebanon. Ledakan juga menyebabkan gangguan pasokan listrik dan menimbulkan kerusakan ringan pada beberapa bangunan di sekitar lokasi.
Organisasi kemanusiaan internasional, termasuk Human Rights Watch dan UNHCR, memperingatkan bahwa konflik berkepanjangan antara Israel dan Hezbollah berpotensi memperparah situasi kemanusiaan di Lebanon, negara yang masih bergulat dengan krisis ekonomi dan politik dalam negeri.
APLIKASI PENGHASIL UANG TERCEPAT 2025
Baca juga : Menlu: Prabowo Akan Bentuk ‘New Special Relationship’ Indonesia dengan Brasil

