
Iran Jatuhkan Vonis Mati kepada 3 Orang atas Serangan Mematikan di Kuil Syiah
Rekam Digital , Surabaya – Pengadilan Revolusi Iran secara resmi menjatuhkan vonis mati kepada tiga orang yang dinyatakan bersalah atas keterlibatan mereka dalam serangan mematikan di Kuil Syiah Shah Cheragh di kota Shiraz. Insiden tragis yang terjadi pada 26 Oktober 2022 itu menewaskan sedikitnya 15 orang dan melukai lebih dari 40 jamaah lainnya.
Serangan tersebut sempat mengguncang Iran dan komunitas internasional, mengingat Shah Cheragh adalah salah satu tempat suci terpenting bagi umat Syiah di negara itu. Kelompok teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengklaim bertanggung jawab atas penyerangan tersebut, yang dilakukan oleh pelaku bersenjata yang melepaskan tembakan secara brutal ke arah para pengunjung kuil.
Proses Peradilan: 3 Vonis Mati dan Hukuman Penjara
Dalam sidang terbaru yang disiarkan secara terbatas, pengadilan menyatakan bahwa ketiga terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan telah terlibat dalam “moharebeh” atau “perang melawan Tuhan,” istilah yang digunakan dalam sistem hukum Iran untuk pelanggaran berat yang dapat dikenai hukuman mati. Mereka juga dikenai dakwaan “kerusakan di muka bumi” dan “konspirasi untuk merusak keamanan nasional.”
Selain tiga vonis mati, tiga terdakwa lainnya dijatuhi hukuman penjara antara 5 hingga 25 tahun karena dinyatakan bersalah membantu logistik dan perencanaan serangan. Mereka disebut sebagai anggota aktif sel ISIS yang beroperasi secara diam-diam di Iran.
Latar Belakang Serangan
Serangan terjadi saat jamaah sedang melaksanakan ibadah di kompleks Shah Cheragh, ketika seorang pria bersenjata yang diidentifikasi sebagai warga negara Tajikistan, Sobhan Komrooni, masuk ke dalam area kuil dan langsung melepaskan tembakan ke arah jamaah. Ia kemudian tewas karena luka yang dideritanya dalam baku tembak dengan aparat keamanan.
Pemerintah Iran menilai serangan ini sebagai bagian dari agenda kelompok ekstremis yang ingin memicu konflik sektarian di wilayah tersebut. Iran sebagai negara mayoritas Syiah selama ini menjadi sasaran kelompok-kelompok Sunni ekstrem seperti ISIS.
Reaksi Domestik dan Internasional
Presiden Iran, Ebrahim Raisi, dalam pidatonya menyebut bahwa vonis ini merupakan “bentuk keadilan terhadap para korban yang tak berdosa.” Ia juga menyerukan peningkatan keamanan di semua situs keagamaan utama di negara tersebut.
Sementara itu, organisasi HAM internasional, termasuk Amnesty International dan Human Rights Watch, menyuarakan kekhawatiran terhadap proses hukum yang berlangsung. Mereka menyoroti kemungkinan pelanggaran hak asasi dalam investigasi dan pengadilan, termasuk pengakuan yang mungkin diperoleh melalui tekanan atau penyiksaan.
Keamanan dan Ketegangan Sektarian
Iran berjanji untuk meningkatkan pengawasan terhadap kelompok-kelompok teroris dan menindak tegas setiap upaya untuk mengganggu stabilitas nasional. Namun, kasus ini memunculkan kembali kekhawatiran tentang kerentanan tempat ibadah terhadap serangan ekstremis.
Kompleks Shah Cheragh sendiri saat ini telah diperkuat keamanannya, dan pengunjung diwajibkan melalui pemeriksaan ketat. Pemerintah daerah Shiraz juga mengadakan doa bersama nasional untuk mengenang para korban dan menyerukan persatuan antarumat beragama.
APLIKASI PENGHASIL UANG TERCEPAT 2025
Baca juga : Kapal Angkatan Laut Meksiko Tabrak Jembatan Brooklyn, 2 Orang Tewas