
Houthi Tembakkan Rudal ke Israel, Berhasil Dicegat
Rekam Digital ,Surabaya, – Ketegangan di Timur Tengah kembali meningkat. Kelompok bersenjata Houthi yang berbasis di Yaman menembakkan rudal balistik ke Israel pada 28 Juni 2025. Untungnya, rudal tersebut berhasil dicegat oleh sistem pertahanan Israel sebelum memasuki wilayah permukiman.
Kronologi Serangan
Rudal diluncurkan dari wilayah Yaman, dan mengarah ke kota Beersheba di Israel bagian selatan. Kelompok Houthi menyatakan bahwa serangan ini adalah bentuk dukungan terhadap Palestina, khususnya di tengah konflik yang masih berlangsung di Jalur Gaza.
Sirene peringatan berbunyi di beberapa kota, dan warga diminta berlindung. Militer Israel mengonfirmasi bahwa rudal berhasil dihancurkan di udara menggunakan sistem pertahanan canggih Arrow 3 yang didukung oleh Amerika Serikat.
Alasan Houthi Menyerang
Kelompok Houthi mengklaim bahwa serangan rudal merupakan respons terhadap serangan Israel yang terus berlangsung di Gaza. Mereka menyebut tindakan mereka sebagai solidaritas terhadap rakyat Palestina.
Ini bukan kali pertama Houthi menargetkan Israel. Sebelumnya, pada Mei dan Juni 2025, mereka juga meluncurkan rudal dan drone ke arah wilayah Israel, namun sebagian besar berhasil dicegat. Serangan ini dilanjutkan setelah jeda dua bulan, menyusul eskalasi kembali konflik di Gaza.
Respons Israel
Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, mengecam keras serangan tersebut. Ia menegaskan bahwa Israel tidak akan tinggal diam terhadap ancaman rudal jarak jauh.
“Siapa pun yang menyerang kami dari jarak jauh akan dibalas secara langsung,” ujarnya dalam konferensi pers di Tel Aviv.
Militer Israel juga menyebut bahwa pihaknya sedang mengevaluasi kemungkinan serangan balasan ke posisi Houthi di Yaman.
Sistem Pertahanan Israel Makin Tangguh
Serangan Houthi kali ini menegaskan pentingnya sistem pertahanan udara Israel. Dengan teknologi seperti Iron Dome, David’s Sling, dan Arrow 3, Israel telah berhasil menggagalkan sebagian besar ancaman dari udara.
Kerja sama militer dengan Amerika Serikat juga menjadi faktor penting dalam keberhasilan sistem intersepsi rudal. Saat ini, sistem THAAD milik AS turut memperkuat pertahanan udara Israel.
Ketegangan Masih Berlanjut
Meski serangan kali ini tidak menimbulkan korban jiwa atau kerusakan, ketegangan di kawasan masih tinggi. Banyak analis memperkirakan bahwa konflik regional bisa makin meluas jika tidak segera ada deeskalasi.
Organisasi internasional menyerukan semua pihak untuk menahan diri. Mereka mengingatkan bahwa konfrontasi lintas negara hanya akan memperburuk krisis kemanusiaan yang sudah terjadi di wilayah Gaza dan Yaman.
APLIKASI PENGHASIL UANG TERCEPAT 2025
Baca juga : Jawaban Pilu Kelaparan Di Gaza , Italia Kirim Bantuan Udara