
Hamas Bertempur Sengit Lawan Tentara Israel di Gaza
Rekam Digital , Surabaya – Pertempuran sengit kembali meletus antara Hamas dan tentara Israel di Jalur Gaza. Konflik yang telah berlangsung selama lebih dari satu tahun ini menunjukkan eskalasi signifikan, dengan kedua belah pihak saling melancarkan serangan udara, artileri, dan serangan darat.
Latar Belakang Konflik
Konflik ini dimulai pada Oktober 2023 ketika Hamas melancarkan serangan besar-besaran ke wilayah Israel, menewaskan lebih dari 1.200 orang dan menyandera ratusan lainnya. Sebagai balasan, Israel melakukan serangan udara intensif ke Gaza, yang menyebabkan lebih dari 52.000 warga Palestina tewas, sebagian besar adalah warga sipil. Pada Maret 2025, gencatan senjata yang telah berlangsung selama hampir dua bulan berakhir setelah Israel melancarkan serangan udara mendalam ke Gaza, menewaskan lebih dari 400 orang dalam satu malam .
Pertempuran Sengit di Gaza Selatan
Di wilayah selatan Gaza, khususnya di Khan Younis, pertempuran intens terjadi antara pasukan Hamas dan tentara Israel. Hamas menggunakan strategi pertempuran perkotaan, memanfaatkan jaringan terowongan bawah tanah dan medan perkotaan untuk melawan superioritas teknologi militer Israel . Sementara itu, Israel melancarkan serangan udara dan artileri untuk menghancurkan infrastruktur militer Hamas.
Serangan di Beit Hanoun
Pada 19 April 2025, sebuah serangan mendalam terjadi di Beit Hanoun, utara Gaza. Dalam serangan tersebut, lima tentara Israel terluka akibat ledakan yang diduga berasal dari serangan roket Hamas. Serangan ini menunjukkan bahwa Hamas masih mampu melancarkan serangan efektif meskipun berada di bawah tekanan militer yang berat.
Operasi Militer Israel: “Gideon’s Chariots”
Sebagai respons terhadap serangan-serangan tersebut, Israel meluncurkan operasi militer baru yang diberi nama “Gideon’s Chariots”. Operasi ini melibatkan serangan gabungan dari darat, udara, dan laut dengan tujuan untuk menghancurkan kemampuan militer dan pemerintahan Hamas serta membebaskan semua sandera yang masih ditahan di Gaza .
Krisis Kemanusiaan yang Meningkat
Selain pertempuran militer, Gaza juga menghadapi krisis kemanusiaan yang semakin memburuk. Blokade yang diberlakukan Israel sejak Maret 2025 telah menyebabkan kelangkaan pangan, obat-obatan, dan kebutuhan dasar lainnya. Lebih dari 2 juta warga Gaza terancam kelaparan dan kekurangan air bersih .
Upaya Gencatan Senjata
Meskipun ada upaya dari berbagai pihak internasional untuk memediasi gencatan senjata, hingga saat ini belum ada kesepakatan yang tercapai. Hamas menuntut penarikan pasukan Israel dari Gaza dan penghentian blokade, sementara Israel menginginkan pembebasan sandera dan penghancuran total kemampuan militer Hamas.
Prospek Masa Depan
Dengan meningkatnya intensitas pertempuran dan memburuknya kondisi kemanusiaan, prospek perdamaian di Gaza tampak semakin sulit dicapai. Kedua belah pihak tampaknya masih berpegang pada posisi mereka, sementara masyarakat internasional terus mendesak agar segera diadakan gencatan senjata untuk mencegah krisis lebih lanjut.
APLIKASI PENGHASIL UANG TERCEPAT 2025
Baca juga : Kompak, Xi Jinping dan Putin Bersatu Melawan Pengaruh AS